hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Poktan Gondang Budi Daya Tumpangsari Tembakau dan Waluh

JOMBANG-–Kelompok tani (Poktan) Gondang berada di Dusun Gondang, Desa Sumbergondang, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang mencontohkan  budi daya tumpangsari yang unik.

Biasanya petani menanam padi pada musim penghujan, sementara pada musim kemarau petani menanam  tembakau dan jagung. Kalau Poktan Gondang ini melakukan budi daya tumpangsari tidak saja tanaman tembakau tetapi  labu kuning atau yang biasa disebut waluh (Bahasa Jawa) oleh petani sekitar.

Sistem tumpangsari yang saling menguntungkan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah petani di Poktan Gondang.

Labu kuning  termasuk dalam famili cucurbitaceae yang tumbuhnya menjalar/ merambat serta memiliki daun yang berukuran besar dan berbulu.

Batang tanaman pangan alternatif ini  berbentuk segi lima yang kuat dan berbulu agak tajam, bunganya berwarna kuning dan  berbentuk seperti corong/ lonceng. Sedangkan bentuk  buahnya bermacam-macam, ada yang bulat pipih, lonjong atau memanjang dengan alur yang berjumlah sekitar 15-30 alur.

Buah muda berwarna hijau sedangkan bila sudah tua buahnya berwarna kuning jingga / orange, rasanya manis dan lembut / lunak.

Budi daya waluh ini sesuai dengan program dari Kementerian Pertanian yaitu Gerakan Diversifikasi Pangan. Program diversifikasi ini bertujuan untuk mengubah pola konsumsi masyarakat agar tidak tergantung dengan nasi.

Lewat program ini masyarakat memahami potensi sumber karbohidrat non beras. Selain itu waluh kaya akan kandungan gizi antara lain mengandung vitamin A dan C, serat, kalori, karbohidrat, lemak dan mineral.

Sedangkan tanaman utama sesuai pola tanam pada MK I adalah tembakau. Terdapat beberapa spesies yang ada diantaranya adalah Nicotiana tabacum. Ada beberapa varietas tembakau yang ditanam oleh petani Poktan Gondang yaitu mayoritas Rejeb dan ada sebagian kecil menanam jinten.

Menurut Jayadi Ketua Poktan Gondang, cara budi daya yang dilakukan adalah dengan menanam tanaman tembakau terlebih dahulu. Kemudian waluh di tanam dengan jarak 20-30 hari setelah tembakau ditanam. Tembakau ditanam diatas bedengan/ guludan.

Begitupun juga tanaman waluh ditanam di atas guludan namun agak ke tepi/pinggir. Biji waluh ditugal di antara 2 tanaman tembakau dengan jarak sekitar 120 cm dalam setiap barisnya. Namun tidak semua gulud ditanami waluh.

“Peran penyuluh dalam pendampingan dan pengawalan program kegiatan pertanian tentu sangat dibutuhkan oleh petani,” kata dia seperti yang dilansir dari situs bbpp ketindan beberapa waktu lalu.

Giat sistem tanam tumpangsari seperti ini jika memang memberikan nilai yang lebih bagi petani maka selanjutnya bisa disebarluaskan kepada petani lain di Desa Sumbergondang.

“Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan Penyuluh di BPP Kabuh dalam mendukung program Kostratani adalah kunjungan/ anjangsana ke wilayah binaan masing-masing, “ kata Deny Murtanti, PPL BPP Kabuh.

Jayadi juga menambahkan tumpangsari antara tembakau dan waluh ini sebetulnya sudah beberapa kali dilakukan. Awalnya hanya ada beberapa petani saja yang melakukan. Namun sekarang sudah mulai agak banyak petani yang turut mengikuti.

“Ketika harga tembakau kurang bagus bisa ditutupi dengan panen waluh dengan harga yang masih bagus”.

Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa sektor pertanian di masa yang akan datang tidak bisa diolah dengan cara yang biasa. Namun harus dikerjakan dengan cara yang serba maju, serba baru dan lebih modern.

Kedepan Dinas Pertanian atau BPP dalam mendukung Kostratani, hendaknya bisa turut ambil bagian dalam kegiatan  budi daya tumpangsari tembakau dan waluh ini. Pertama perlu dilakukan kajian budi daya tumpangsari tembakau waluh terhadap dampak produksinya. Kedua kajian terhadap dampak hama dan penyakitnya. Ketiga karena minat petani terhadap tumpang sari tembakau waluh semakin meningkat perlu juga dipikirkan tentang hilirisasi komoditi waluh.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kostratani menjadi pusat pembelajaran, konsultasi agribisnis, termasuk juga pusat pengembangan jejaring kemitraan.

“BPP Kostratani mendukung gerakan pembangunan pertanian yang dilakukan dengan berbagai cara. Seperti pendampingan dan pengawalan gerakan pembangunan pertanian,” ujar Dedi.

pasang iklan di sini