hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Plus Minus Pemasaran Konvensional & Digital

Pemasaran konvensional sangat efektif jika digunakan untuk membangun merek atau citra baru produk. Pemasaran digital memungkinkan penjual berinteraksi langsung dengan audiens dan menemukan kebutuhan potensial mereka.

Baik yang konvensional maupun yang digital, tujuannya sama, yakni untuk membuat merek barang atau jasa menjadi dikenal dan memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Keduanya bisa saling melengkapi. Tak jarang pula pebisnis menggunakan kedua model pemasaran itu secara bersamaan.

Pemasaran konvensional adalah pemasaran yang dilakukan dengan cara-cara tradisional. Disebut juga dengan pemasaran offline. Beberapa cirinya: Dilakukan secara tradisional menggunakan media cetak, baliho, televisi, dan radio; Kontak antara pemasar dan audiens cenderung hanya satu arah; Menjangkau konsumen dalam kelompok kecil; Terbatas pada wilayah geografis tertentu.

Pemasaran digital atau digital marketing juga dikenal sebagai marketing elektronik (e-marketing). Ciri-cirinya: Dilakukan secara modern dengan memanfaatkan internet, seperti platform media sosial, layanan streaming, hingga televisi digital; Memungkinkan pemasar dan audiens saling berinteraksi; Menjangkau konsumen dalam kelompok besar dan bisa spesifik pada kelompok tertentu; Tidak terbatas pada wilayah geografis.

Kelebihan Pemasaran Konvensional

▪ Lebih efektif menjangkau audiens atau target pasar usia tua yang masih menggunakan media konvensional;

▪ Lebih bisa dipercaya karena pemasaran konvensional merupakan metode marketing yang sudah ada sejak lama;

▪ Sangat efektif jika digunakan untuk membangun merek atau citra baru produk;

▪ Cocok digunakan untuk memperluas audiens lokal;

▪ Memberikan informasi berulang yang cenderung tidak bisa dihindari oleh audiens.

Kelebihan Pemasaran Digital

▪ Menjangkau audiens secara luas dan bisa diatur spesifik untuk jenis kelompok tertentu dari segi usia, minat, perilaku, dan sebagainya;

▪ Respons audiens dapat dilacak secara real-time, seperti memantau engagement, pembelian, atau jumlah klik produk;

▪ Jauh lebih murah dan membutuhkan waktu yang sangat singkat;

▪ Memungkinkan pejual berinteraksi langsung dengan audiens dan menemukan kebutuhan potensial mereka;

▪ Nilai konversi untuk pemasaran digital sangat tinggi.

Perbedaan antara pemasaran konvensional dan pemasaran digital terletak pada platform yang digunakan sebagai berikut:

Contoh Pemasaran Konvensional

Iklan baris di surat kabar atau koran; Iklan video di televisi analog; Iklan audio di radio analog; Promosi produk di halaman cover atau halaman isi majalah; Brosur, pamflet, stiker, flyer, atau alat sejenis; Iklan di papan reklame, baliho, transportasi umum, dan alat sejenis; Tayangan iklan di videotron, led display, atau alat sejenis.

Direct sales atau penjualan langsung di fasilitas umum seperti mal, swalayan, event, dan pusat perbelanjaan lainnya; Telemarketing atau menghubungi langsung calon konsumen menggunakan sambungan telepon; Door to door sales atau penjualan dengan mengunjungi langsung calon konsumen dari rumah ke rumah.

Contoh Pemasaran Digital

Iklan audiovisual di layanan streaming dan platform berbagi video seperti YouTube, Netflix, VIU, Disney+, dan sebagainya; Iklan tulisan, visual, dan audiovisual di media sosial seperti Instagram Ads, Facebook Ads, Twitter, TikTok, dan sebagainya;

Ilkan audio di platform audio digital atau aplikasi radio digital seperti Spotify, Joox, Apple Podcast, Prambors FM, Hard Rock FM, Gen FM, dan sebagainya; Search Engine Optimization (SEO) dan Google Ads.

Iklan tulisan lewat e-mail atau aplikasi pesan singkat seperti WhatsApp, Line, Telegram, dan sebagainya; Iklan lewat website; Iklan visual dan audiovisual lewat platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli, Bukalapak, dan sebagainya.●

 

pasang iklan di sini