hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Energi  

PLN Nusantara Power Ubah Limbah FABA Jadi Kompos untuk Pertanian Berkelanjutan

Unit Pembangkit Pacitan berkapasitas 2 x 315 MW yang berlokasi di Desa Sukorejo, Kecamantan Sudimoro, Kabupaten Pacitan. UP Pacitan menjadi salah satu tulang punggung penopang kelistrikan di Jawa Timur.
Unit Pembangkit Pacitan berkapasitas 2 x 315 MW yang berlokasi di Desa Sukorejo, Kecamantan Sudimoro, Kabupaten Pacitan. UP Pacitan menjadi salah satu tulang punggung penopang kelistrikan di Jawa Timur.

PeluangNews, Jakarta-Dalam upaya mendukung pertanian berkelanjutan dan penerapan prinsip circular economy, PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan (UP) Pacitan berhasil memanfaatkan limbah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) menjadi kompos organo-mineral. Kompos ini digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah di lahan seluas 6 hektar di wilayah Pacitan, Jawa Timur.

Program tersebut merupakan bagian dari komitmen PLN Nusantara Power untuk mengelola limbah berbasis nilai tambah sekaligus mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060. Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa FABA mengandung mineral seperti kalsium, silika, dan magnesium yang berfungsi meningkatkan pH tanah, memperbaiki struktur tanah, serta menambah unsur hara mikro.

Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menjelaskan bahwa program ini akan dikembangkan di berbagai unit pembangkit PLN NP di seluruh Indonesia.
“Kami sedang menginisiasi agar program ini dapat direplikasi di unit pembangkitan lain, sehingga pemanfaatan FABA bukan saja menjadi produk konstruksi, namun juga menjadi sumber daya baru untuk pertanian dan mendukung ketahanan pangan,” ujar Ruly.

Di Pacitan, pemanfaatan FABA telah diterapkan di lahan Desa Cokro Kembang dan lahan milik Kodim 0801 Pacitan dengan total luas 6,5 hektar. Lahan tersebut kini menghasilkan berbagai tanaman seperti pepaya, jagung, kacang, cabai, hingga pisang.

“Melalui pemanfaatan FABA sebagai pupuk, kami tidak hanya mengurangi potensi limbah padat, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan ekologis bagi masyarakat sekitar. Total kompos FABA yang telah kami olah dan manfaatkan mencapai 3,5 ton,” ungkap Senior Manajer UP Pacitan, Munif.

Kegiatan ini melibatkan petani binaan di Kecamatan Ngadirojo dan Kodim 0801 Pacitan, serta mendapat dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) setempat. Hasil uji awal menunjukkan adanya peningkatan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman hingga 15–20 persen dibandingkan dengan lahan yang tidak menggunakan FABA.

Selain sebagai pupuk, pemanfaatan FABA juga menjadi bentuk nyata dukungan PLN Nusantara Power terhadap implementasi Permen LHK No. 21 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Limbah Non-B3. Regulasi tersebut memberikan peluang bagi industri untuk memanfaatkan FABA secara aman dan produktif.

PLN Nusantara Power terus berinovasi dalam pengelolaan lingkungan melalui berbagai program eco-innovation di seluruh unit pembangkit. Selain untuk kompos, FABA juga dimanfaatkan sebagai bahan bangunan seperti paving block. Inovasi ini sejalan dengan semangat perusahaan untuk menjadi Green, Lean, Innovative, and Customer Focused Company, menuju PLN Group sebagai Top 500 Global Company.

pasang iklan di sini