
Peluangnews, Jakarta – Hingga triwulan III, PT PLN (Persero) mendukung pendidikan dan pendampingan usaha bagi 3.419 kaum disabilitas. Hal tereebut dilakukan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) hingga kaum disabilitas dapat mandiri dan berdaya.
Dari total jumlah tersebut, 2.727 penyandang disabilitas di antaranya telah berpartisipasi aktif dalam program pendidikan yang disediakan PLN.
Baca juga : Jokowi Dorong Percepatan Pemenuhan Hak-hak Penyandang Disabilitas
Dengan program ini, diharapkan mereka bisa mengembangkan potensi dan keterampilannya agar semakin mandiri serta meningkatkan kemampuan daya saingnya di masyarakat.
Sementara, 692 orang kaum disabilitas bahkan mendapatkan bantuan pelatihan ketrampilan serta modal usaha dari PLN. Program pemberdayaan ini setidaknya mampu menyerap 109 orang tenaga kerja dari kaum disabilitas.
Seperti dialami kelompok Usaha Mikro Kecil (UMK) Batik Ciprat yang sejak tahun 2022 didukung dan dibina oleh PLN. Beranggotakan 9 pekerja kaum disabilitas serta 3 orang pendamping, usaha Batik Ciprat semakin berkembang berkat bantuan alat membatik, pelatihan, sertifikasi hingga pemasaran produk dari PLN.
Pengelola Batik Ciprat, Yoyok Ernowo menyampaikan, dukungan dan bantuan PLN membuat rumah produksi batiknya terus berkembang dan bertumbuh omzetnya.
“Saya sangat berterima kasih kepada PLN karena sudah memberikan bantuan kepada kami untuk membuat rumah produksi baru yang sangat luas manfaatnya, sehingga berhasil mengembangkan usaha kami. Hasil produk batik Ciprat dari rekan-rekan difabel di kampung kami semakin maju dan dikenal,” kata Yoyok dalam keterangannya, Rabu (8//11/2023).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, program pemberdayaan kaum disabilitas merupakan inisiatif PLN untuk memberikan dukungan dan kesempatan kepada kelompok rentan agar lebih mandiri.
Meski memiliki keterbatasan, kata dia, PLN terus mendorong kaum disabilitas untuk terus semangat belajar serta berani memulai, mengembangkan dan mengelola usaha sendiri dengan baik.
Program ini berfokus pada memberdayakan kaum rentan disabilitas agar dapat mandiri secara ekonomi dan sosial, serta meningkatkan inklusi mereka dalam kegiatan ekonomi dan masyarakat,” tutur Darmawan.
Baca juga : Jokowi Dorong Percepatan Pemenuhan Hak-hak Penyandang Disabilitas
Dari program ini, Darmawan berharap, kaum disabilitas dapat memanfaatkan akses-akses usaha yang ada untuk menopang kemandirian ekonominya. Sehingga, manfaat yang diperoleh tidak berhenti pada diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat.
“Program ini dibuat untuk meningkatkan kesejahteraan kaum rentan sehingga mampu meningkatkan kompetensi mereka dan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mandiri dan berperan di masyarakat,” pungkas Darmawan. (alb)