Anda juga didapuk memimpin sekunder koperasi pegawai tingkat provinsi, yaitu Pusat Koperasi Pegawai RI (PKPRI) DKI Jakarta, dan juga bendahara di Induk Koperasi Pegawai RI sekunder tingkat nasional. Bagaimana Anda membagi waktu?
Begini, karena darah daging saya mencintai koperasi, maka tidak ada beban bagi saya mengurus sekunder koperasi tingkat provinsi dan nasional. Keduanya saling berkelindan dengan KPPD yang sudah saya geluti sejak 1982 dan merupakan salah satu dari sekitar 300 koperasi primer (koprim) anggota PKPRI Provinsi DKI Jakarta. Pengurusnya berasal dari koprim-koprim yang dianggap mumpuni dan dipilih secara demokratis melalui rapat anggota. Saya dipilih menjadi ketua sejak tahun 2012 dan alhamdulillah saya mencoba untuk konsisten menjaga visi koperasi sekunder ini sebagai sarana memperkuat posisi tawar koprim melalui penciptaan berbagai usaha bersama.
Pelayanan seperti apa yang diberikan PKPRI DKI Jakarta terhadap koprim yang jadi anggotanya ?
Pastinya adalah merupakan upaya untuk mengagregasi potensi ekonomi anggotanya yang dengan tegas kita jabarkan dalam visi misi koperasi ini, antara lain Pendidikan, kerja sama antarkoperasi dan penguatan pengembangan permodalan. Salah satu bentuk konkret pengembangan usaha bersama itu antara lain pendirian SPBU, simpan pinjam dan jasa.
Jumlah anggota PKPRI lebih dari 300 koprim, apakah cukup aktif dalam pengembangan usaha masing-masing terutama di masa pandemi ini?
Hampir di semua instansi pemerintahan di ibu kota Jakarta terdapat koprim, walau tidak semua terdaftar sebagai anggota PKPRI. Catatan kami tahun 2021 lalu, cukup banyak koprim mengalami stagnasi akibat pandemi covid-19. Tetapi yang usahanya tetap tumbuh juga cukup banyak bahkan mampu mencetak aset dan omset di atas Rp100 miliar, antara lain KPPD DKI Jakarta, Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ), Kopel Bulog, Koperasi Pegawai Perum Peruri, dan Koperasi Pegawai Kementerian Hukum dan HAM.
Indikatornya tak melulu pada capaian aset dan omset yang besar, PKPRI mengarahkan koprim yang baik adalah yang mampu melakukan interaksi positif dengan anggota, koperasi memberikan layanan maksimal dan sementara anggota berpartisipasi aktif dalam menggunakan manfaat koperasinya.
Rencana Anda ke depan? Tetap komitmen memajukan koperasi pegawai baik di lingkungan Pemda DKI Jakarta dan mendorong agar koprim-koprim di instansi pemerintahan di ibu kota Jakarta semakin aktif dalam memberdayakan potensi ekonomi anggotanya. Kebanyakan usahanya memang masih berbasis simpan pinjam, mini market dan jasa. Tetapi seiring percepatan teknologi zaman, koprim juga tidak boleh ketinggalan pasar. Karenanya kami juga mendorong koprim dapat mengakses pelayanan berbasis digital melalui pemanfaatan financial technology, sehingga pelayan terhadap anggota menjadi lebih cepat praktis dan efisien. Ini semua bisa kita pelajari asal memang kita mau.