
Peluang News, Denpasar — Gubernur Bali Wayan Koster meminta agar seluruh produk yang dipamerkan dalam Paradise Island Clothing Association (PICA) Festival 2025 berasal dari pelaku UMKM lokal Bali. Hal ini disampaikan Koster saat menerima audiensi komunitas anak muda penggerak merek pakaian lokal yang akan menghidupkan kembali PICA Fest setelah sempat absen pada 2024.
“Produk yang tampil di PICA Fest harus merupakan produk lokal Bali, hasil UMKM Bali, dan kurasinya harus betul-betul bagus,” ujar Koster di Denpasar, Senin (28/4/2025).
PICA Fest 2025 dijadwalkan berlangsung pada 24–27 Juli 2025 di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar. Festival ini akan menghadirkan ratusan pelaku UMKM pakaian lokal, setelah pada 2024 kegiatan ini sempat tertunda.
Menurut Koster, yang dilansir dari LKBN Antara, PICA Fest merupakan wadah strategis bagi generasi muda untuk mempromosikan produk-produk Bali ke pasar yang lebih luas. Ia pun menegaskan dukungannya terhadap acara ini, dengan catatan bahwa seluruh produk dan makanan yang dijual harus berasal dari pelaku usaha lokal.
Selain fokus pada produk, Koster juga mengingatkan pentingnya pengelolaan sampah dalam acara besar yang diperkirakan akan menarik ribuan pengunjung ini.
“Pastikan meminimalkan, bahkan kalau bisa meniadakan, sampah plastik. Dengan begitu, residu sampah yang dikirim ke TPA bisa ditekan,” katanya.
Kebijakan ini selaras dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah, yang menekankan pembatasan penggunaan air minum dalam kemasan plastik (AMDK) di bawah 1 liter.
Koster berharap pesan gerakan tersebut juga disosialisasikan kepada seluruh pelaku UMKM dan pengelola stan makanan yang ikut dalam festival.
Ketua Panitia PICA Fest 2025, I Gede Andika Paramartha, memastikan arahan Gubernur akan dijalankan. Ia menyebutkan, lebih dari 100 UMKM pakaian lokal serta berbagai stan kuliner Bali akan berpartisipasi dalam acara ini.
“Selain bazar, kami juga menggelar pentas musik dengan menghadirkan musisi lokal dan nasional untuk mendukung perputaran ekonomi,” ujar Andika.
Pihaknya menargetkan kehadiran hingga 100 ribu pengunjung selama empat hari penyelenggaraan. Berdasarkan data PICA Fest 2023, rata-rata omzet harian UMKM pakaian yang berpartisipasi mencapai Rp15 juta, sedangkan stan kuliner mengantongi omzet Rp5 juta hingga Rp10 juta per hari.
Dengan optimisme ini, PICA Fest 2025 diharapkan dapat menjadi ajang besar dalam mempromosikan produk lokal sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif Bali secara berkelanjutan. (Aji)