Peluang News, Jakarta — PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) kembali mendapatkan tambahan pasokan untuk memenuhi kebutuhan gas bumi domestik. Tambahan pasokan gas itu diperoleh setelah BUMN tersebut berhasil merealisasikan dua kesepakatan strategis yaitu Domestic Swap Agreement dan Gas Sales Agreement dengan West Natuna Group.
Direktur Utama PGN Arief S. Handoko mengatakan dicapainya kesepakatan strategis tersebut merupakan bagian dari bentuk sinergi antara Pemerintah dengan PGN untuk mengamankan ketahanan gas domestik.
Dua perjanjian tersebut mengatur sejumlah volume gas yang sebelumnya dialirkan ke Singapura dari West Natuna Group, akan dialihkan dan dimanfaatkan PGN untuk memenuhi kebutuhan domestik. Penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan bertepatan saat ajang IPA Convex 2025 yang berlangsung pada pekan ini.
Dukungan dari pemerintah terhadap pemenuhan gas bumi domestik terus dilakukan secara berkesinambungan.
Setelah penandatanganan gas swap agreement, PGN berarti akan mendapatkan pasokan gas baru dengan volume lebih 71,83 BBTUD yang telah diamankan melalui penandatanganan 6 kerja sama.
“PGN akan memanfaatkan pasokan dengan optimal untuk memastikan keberlanjutan layanan gas bumi dan ketahanan energi nasional,” ujar Arief melalui keterangan pers.
Penandatanganan gas swap agreement ini juga menjadi bagian dari instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mengurangi ketergantungan Indonesia dari gas impor.
“Mari kita bekerja sama kolaborasi, pihak swasta dalam negeri, swasta luar negeri, BUMN, pemerintah dari semua tingkatan. Mari kita bekerja sama untuk mencapai tujuan yang harus dicapai. Kalau kita tergantung dari impor terus, sumber daya yang kita keluarkan sangat besar,” ujar Prabowo saat sesi Signing Ceremony of New Production Sharing Contracts and Commercial Agreements di IPA Convex 2025 tersebut pada Rabu (21/5).
Menurut Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, pengalihan atau swap gas domestik dilakukan sekaligus, sebagai langkah nyata mengatasi tantangan potensi defisit pasokan di dalam negeri.
Djoko mengatakan sejauh ini impor masih bisa dihindari, sehingga pemerintah menyiapkan mekanisme swap gas agreement dengan pemasok gas dari wilayah Natuna.
PGN berharap, swap gas domestik dapat memperkuat upaya bersama untuk memastikan pasokan gas domestik semakin stabil dan efisien. Kebijakan ini membantu memenuhi kebutuhan energi di berbagai sektor, khususnya industri.
Arief mengatakan bahwa penggunaan sumber daya gas bumi domestik secara optimal, juga membantu mengurangi ketergantungan terhadap impor energi.