Petronas Pangkas 5.000 Karyawan, Mayoritas Pegawai Kontrak

Petronas Pangkas 5.000 Karyawan, Mayoritas Pegawai Kontrak
ilustrasi/dok.hukumonline
Petronas Pangkas 5.000 Karyawan, Mayoritas Pegawai Kontrak

PeluangNews, Kualalumpur – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim angkat bicara terkait rencana pemangkasan tenaga kerja oleh perusahaan minyak dan gas nasional Malaysia, Petronas. Rencana tersebut mencakup pengurangan 5.000 karyawan atau sekitar 10 persen dari total karyawan sebagai bagian dari langkah transformasi dan efisiensi perusahaan.

Anwar, yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan, menegaskan bahwa sebagian besar karyawan yang terdampak merupakan pekerja kontrak.

“Kebanyakan melibatkan posisi (pegawai) kontrak,” ujar Anwar, dikutip dari kantor berita Bernama, Selasa (10/6/2025).

Petronas Pangkas 5.000 Karyawan, Mayoritas Pegawai Kontrak

Sebelumnya, Presiden dan CEO Grup Petronas, Tengku Muhammad Taufik, mengungkapkan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan perusahaan di tengah dinamika industri energi global.

Saat ini, Petronas mempekerjakan sekitar 50.000 orang. Artinya, jika rencana pengurangan 10 persen direalisasikan, sekitar 5.000 pekerja kemungkinan akan terdampak.

Taufik juga membantah rumor yang menyebutkan Petronas akan keluar dari proyek bisnisnya di Kanada, menegaskan bahwa langkah efisiensi ini tidak berkaitan dengan penghentian operasi di negara tersebut.

Sebagai bagian dari kebijakan restrukturisasi, Petronas juga akan memberlakukan pembekuan umum rekrutmen hingga Desember 2026. Namun, pengecualian akan diberikan untuk posisi-posisi strategis yang dinilai penting, berdasarkan evaluasi kasus per kasus. (RO)

Exit mobile version