hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Daerah  

Petani Milenial Cilacap Lawan Tengkulak, Potong Rantai Tata Niaga Cabai

CILACAP—Petani milenial di Kabupaten Cilacap  punya cara melawan tengkulak yang kerap menjerat leher para petani.

Tengkulak mengikat petani  dengan memberikan modal usaha  di kabupaten Cilacap bagi petani cabai dan petani harus menjual hasil panennya kepada tengkulak tersebut.

Penjualan melalui tengkulak  tidak transparan dari sisi harga. Selisih harga yang diterima petani dengan harga di pasar mencapai Rp15.000 per kilogram.

Rantai tata niaganya pun panjang. Dari petani ke tengkulak, kemudian ke pedagang-pedagang besar, dilanjutkan ke bandar dan baru ke pasar.

Nah oleh, Kelompok Tani Milenial “Karya Muda”, mata rantai tata niaga cabai  ini diptong. Petani bisa langsung menjual ke pasar. Mereka melakukan jual-beli cabai secara transparan dan bisa menekan harga.

Kelompok tani ini mendorong petani mengupayakan penanaman cabai dengan modal sendiri dan mengurangi pinjaman modal dari tengkulak. Kini sekira sepuluh persen petani cabai di Desa Palugon menjual hasil panennnya ke kelompok ini.

Rasam, salah seorang petani menyatakan kehadiran kelompok ini selisih harga yang tadi Rp15 ribu menjadi Rp5.000. Itu pun sudah termasuk ongkos angkut dan disisihkan untuk kas kelompok.

“Kami menerima pembayaran sewaktu cabai diambil sehingga meningkatkan semangat menanam dengan modal sendiri,” cetus Rasam dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/2/21).

Sebagai catatan, Kabupaten Cilacap merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam 10 besar penyumbang produksi cabai tertinggi untuk Provinsi Jawa Tengah. Produksi cabai pada 2019 menurut mencapai  106.706 kuintal lebih tinggi dari 2018 sebesar 62.324 kuintal.

pasang iklan di sini