RIAU—Sekalipun di tengah pademi Covid-19 petani madu di Kabupaten Pelalawan Riau meraup penghasilan hingga ratusan juta rupiah. Permintaan masyarakat terhadap Madu Sialang yang tergabung dalam Kelompok Tani Rumah Madu Andalan meningkat menjelang Hari Raya Idulfitri 1441 H.
Tengku Indra alias Ujang, Ketua Kelompok Tani Rumah Madu Andalan (RMA) dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/5/20) menyatakan, omzetnya meningkat signifikan hingga mencapai ratusan rupiah dalam sebulan.
RMA menjadi wadah bagi para petani yang menampung dan membantu memasarkan hasil panen madu mereka. Ujang bahkan mengaku sempat kewalahan menerima pesanan madu dari Jakarta sebanyak seribu botol atau sekitar 500 kilogram pada April lalu.
Menurut dia, mungkin dampak positif dari pandemi Covid-19 membuat masyarakat lebih mengutamakan kesehatan. Ujang memiliki tujuh orang anggota dan menjalin kemitraan dengan masyarakat.
“Dalam sekali panen, hasil produksi madu bisa mencapai 3-4 ton per bulan. Setidaknya, terdapat 58 pohon madu sialang di Kabupaten Pelalawan, Siak, dan Kuantan Singingi,” ujar dia.
Ujang mengakui bertani madu ini dijalani sejak mengikuti pembinaan dari PT Riau Andalan Pulp and Paper. Dulu semuanya dibabat habis dan terpaksa menunggu 4-5 bulan lagi lebahnya bersarang.
“Lalu sejak dibina oleh RAPP, kami jadi paham konsep panen
lestari, sehingga panen bisa dilakukan setiap bulan,” ujarnya.
SMEs Offline CD RAPP Raden Adhe Pramono mengatakan pihaknya mengatur jadwal
pasokan madu agar semua petani dapat berkontribusi dan kelangsungan usaha
petani madu tetap terjaga.
“Para petani memasok madu ke RMA sekitar 300 kg per bulan, kelompok tani bisa
memperoleh rata-rata pendapatan minimal sebesar Rp25 juta per bulan,”
pungkas Pramono.