hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Fokus  

Pesona Wisata Alam Hingga Sejarah

Di Pulau Sumatera dan Jawa, banyak destinasi wisata menarik yang perlu dipertimbangkan untuk dikunjungi. Pemda setempat pun terus berinovasi untuk mendongkrak kunjungan wisatawan. 

Pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota berperan besar dalam menjaga pariwisata berkelanjutan. Selain mempromosikan destinasi-destinasi wisata yang potensial, pemda berinisiatif mengembangkan infrastruktur pendukung seperti akses jalan dan bandara. Yang tidak kalah pentingnya adalah melibatkan masyarakat lokal dalam aktivitas pariwisata.

Di Sumatera, banyak destinasi wisata populer yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Destinasi wisata tersebut antara lain Danau Toba, Kota Bukittinggi, Padang, Pulau Weh, Kepulauan Mentawai, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Gunung Kerinci, Pantai Air Manis, Taman Nasional Gunung Leuser, dan Pantai Lagundri di Nias.

Danau Toba

Destinasi wisata paling ikonik di Sumatera Utara adalah Danau Toba yang juga menjadi salah satu obyek wisata super prioritas yang dikembangkan pemerintah pusat. Danau Toba merupakan danau terbesar di Asia Tenggara, terdalam, dan salah satu danau vulkanik terluas di dunia. Luasnya mencapai sekitar 1.145 km² dan kedalaman sekitar 450 meter di bagian terdalam. Danau Toba diharapkan menjadi lokomotif sektor pariwasata di Sumatera Utara.

Pulau Samosir yang terletak di tengah danau menambah eksotis Danau Toba. Pulau ini memiliki keindahan alam yang memesona. Samosir juga dikenal memiliki banyak tempat wisata, termasuk desa-desa tradisional Batak, serta pemandangan alam yang indah.

Pemprov Sumut terus berupaya untuk menarik wisatawan berkunjung ke Danau Toba. Salah satunya melalui gelaran event berskala internasiol seperti Aquabike Jetski World Championship.  Bekerja sama dengan 4 Pemkab yakni Dairi, Simalungun, Karo dan Samosir, lomba yang mengusung tema ‘United Spirit of Lake Toba‘ itu baru saja digelar di Kabupaten Samosir pada 16-17 November 2024. Lomba itu melibatkan 30 negara dengan diikuti 100 pebalap internasional dan nasional.

Selain menggelar event kelas dunia, Pemprov Sumut dan Pemkab/kota juga berperan dalam meningkatkan aksesibilitas ke kawasan Danau Toba. Ini mencakup pembangunan jalan, jembatan, bandara, dan fasilitas transportasi lainnya. Selain itu, pengembangan infrastruktur pendukung seperti listrik, air bersih, dan layanan kesehatan.

Taman Nasional Gunung Leuser

Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan destinasi wisata cukup populer. Mengutip laman resmi GunungLeuser.or.id, secara administrasi kawasan TNGL berada di dua provinsi, yaitu Provinsi Aceh (Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Gayo Lues, Aceh Tenggara dan Aceh Tamiang) dan Provinsi Sumatera Utara (Kabupaten Langkat dan Karo).  TNGL dan area di sekitarnya dikenal dengan nama Kawasan Ekosistem Leuser telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

TNGL memiliki luas mencapai 830.268,95 ha dan menjadi rumah perlindungan bagi 65% dari total 129 spesies mamalia besar dan kecil yang terdapat di Pulau Sumatera. Salah satu keunikannya adalah 80% topografi memiliki kecuraman di atas 40 derajat.  Wisatawan yang berkunjung ke tempat ini umumnya untuk kegiatan ekspedisi, penelitian, pengarungan, wisata, dan olah raga.

Pemprov Aceh dan Pemkab terkait terus mengembangkan infrastruktur yang dapat mendukung pelestarian kawasan tersebut. Salah satunya akses jalan menuju lokasi-lokasi penting di sekitar kawasan TNGL, serta fasilitas pendukung pariwisata yang dapat menarik wisatawan. Selain itu, melindungi kawasan dari kerusakan akibat perambahan hutan, pembalakan liar, serta konversi lahan untuk pertanian atau pembangunan lainnya.

Kota Bukittinggi

Kota yang pada zaman kolonial Belanda disebut dengan Fort de Kock itu memiliki beragam destinasi wisata menarik. Kota yang dijuluki Parijs van Sumatra itu posisinya strategis karena merupakan segitiga perlintasan menuju daerah utara, timur dan selatan Sumatera. Panoramanya semakin indah dengan dikelilingi tiga gunung yaitu Gunung Marapi, Singgalang dan Sago.

Daerah berhawa sejuk itu punya peninggalan sejarah beragam antara lain Lobang Jepang, benteng Fort De Kock, jam Gadang, Rumah Kelahiran Bung Hatta, dan Museum Tri Arga. Dan jangan lupa, Bukittinggi tercatat dalam sejarah pernah menjadi Ibu Kota Republik pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Sambil menikmati keindahan wisata alam dan tempat-tempat bersejarah, pelancong juga dapat menikmati kuliner legendaris. Seperti Nasi Kapau Ni Er di Los Lambuang dan Itiak Lado Mudo Ngarai yang lokasinya tak jauh dari Ngarai Sianok yaitu di Jalan Binuang No.41, Kayu Kubu, Bukittinggi. Bagi penggemar ayam pop bisa menyambangi RM Family Benteng Indah di Benteng Pasar Atas, Guguk Panjang. Konon rumah makan ini merupakan pionir resep ayam pop. Jika ingin martabak ala Mesir dapat mencicipi Bofet Kubang Hai Man di Jalan Sudirman, Jalan Trans Sumatera, Tarok Dipo, dekat dengan SPBU Simpang Yarsi.

 

Destinasi Wisata Populer di Jakarta

Sebagai pusat bisnis dan ekonomi, kota Jakarta punya banyak destinasi wisata yang tidak kalah menarik dibanding daerah lain. Destinasi wisata yang populer yakni Monumen Nasional (Monas), Taman Mini Indonesia Indah, Taman Impian Jaya Ancol, Kota Tua, Masjid Istiqlal, Museum Nasional, Dunia Fantasi (Dufan), Kepulauan Seribu dan Kebun Binatang Ragunan.

Pemrov DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) terus mengembangkan inovasi untuk mendongkrak kunjungan wisatawan. Salah satunya melalui program pemasaran pariwisata Jakarta di dalam negeri maupun luar negeri.

Program pemasaran dalam negeri 2024 membidik pelaku perjalanan dalam negeri untuk memperkenalkan Jakarta sebagai destinasi MICE (meetingincentiveconference, dan exhibition) serta hiburan (leisure), dan perhelatan (event).

Wisata Berbasis Budaya Yogyakarta

Kota Yogyakarta dan sekitarnya dikenal sebagai destinasi wisata favorit selain Bali. Beberapa tempat yang sering dikunjungi para pelancong adalah Candi Borobudur (Magelang), Candi Prambanan, Keraton Yogyakarta, Malioboro, Pantai Parangtritis, Gunung Merapi, Taman Sari, Kalibiru, Pantai Indrayanti dan Puncak Becici.

Untuk mendongkrak kunjungan wisatawan Yogyakarta mengusung moto “Jogja Cultural Experiences”  yang menjadikan budaya sebagai karakter pariwisata Yogyakarta. Dengan moto tersebut, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X bertekad mewujudkan Yogyakarta sebagai pusat pendidikan kebudayaan dan daerah terkemuka di Asia Tenggara pada 2025.

Menjelang akhir tahun, tidak ada salahnya tempat-tempat tersebut dijadikan salah satu destinasi wisata bersama keluarga atau kerabat. Dengan begitu turut berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian domestik sekaligus mendapatkan pengalaman baru di negeri sendiri. (Kur).

pasang iklan di sini