octa vaganza

Pertumbuhan Pinjaman Kopsyah BMI Naik 22,1 Persen

TANGERANG—Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) menunjukkan kinerja membanggakan dengan pertumbuhan pinjaman 22,1 persen year on year di tahun 2019.  Kenaikan yang sama  terjadi pada sektor simpanan ( 24,7 persen ), Permodalan ( 23,1 persen ) dan aset ( 20,9 persen).

Sukses dicapai koperasi yang berbasis di Kabupaten Tangerang ini, tak hanya  pada sektor keuangan, tetapi juga pengembangan sektor konsumsi yang berbasis pada pemenuhan kebutuhan  anggotanya.

“Kopsyah BMI tidak hanya simpan pinjam,  kami juga mendirikan sektor konsumsi dengan nama Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia di singkat Kopmen BMI. Kami ingin tunjukkan bahwa dengan berkoperasi kita bisa melakukan banyak hal, seperti pengembangan sektor pertanian, peternakan maupun mendirikan pabrik, “ kata  Presiden  Direktur Kopsyah dan Kopmen BMI Kamaruddin Batubara. 

Dia mengatakan hal itu saat memberikan laporan dalam  Rapat Anggota Tahunan (RAT)  Tahun Buku 2019 Kopsyah BMI di Spring Club Summarecon, Tangerang, Selasa (21/1/20).  RAT  bertema “Koperasi untuk Pemberdayaan” itu dihadiri oleh Menteri Koperasi UKM Teten Masduki, Bupati Tangerang Zaki Iskandar, Deputi Lembaga Kemenkop UKM Rully Nuryanto, sejumlah kepala dinas koperasi UKM di Banten, Koperasi anggota Forkom KBI serta diikuti  oleh 600 anggota perwakilan dari seluruh cabang Kopsyah dan Kopmen BMI.

Menjelaskan kinerja usahanya yang kinclong, Kamaruddin mengungkapkan pencapaian selama 2019 baik dari kinerja keuangan, pelayanan pada anggota hingga bakti pada masyarakat. 

Dari segi keuangan, Kopsyah BMI mampu meningkatkan modalnya dari Rp189, 9 miliar pada 2018 menjadi Rp230 miliar atau sekira 23,1 persen.  Sementara aset juga meningkat sebesar 20,9 persen menjadi Rp 603 miliar dari Rp 499,3 miliar pada tahun sebelumnya. 

“Dari pencapaian kinerja tersebut, kami tidak alpa menyetorkan kontribusi pajak pada negara sebesar Rp5,7 miliar atau naik 15,3 persen dibanding 2018,” ujarnya.

Sukses koperasi ini tidak terlepas dari kepiawaian para pengurus dan pengelolanya merekrut anggota yang per Desember 2019 sudah mencapai 162.763 orang, naik12,6 persen dibanding 2018 sebanyak 144.545 orang. Jumlah anggota sebesar itu dilayani oleh 686 orang karyawan  65 kantor cabang   tersebar di Provinsi Banten.

Sementara di bidang sosial, Kopsyah BMI mampu memberikan Hibah Rumah Siap Huni sebanyak 100 unit selama 2019, atau  total  240 rumah selama program ini berlangsung.

“Kami juga memberikan beasiswa kepada anak-anak anggota sebanyak 58 orang, mulai dari SD hingga SMA,” imbuh Kamaruddin lagi.

Kopsyah BMI juga menunjukan partisipasinya menangani korban bencana alam seperti Tsunami di Banten dan Banjir Bandang di Lebak, baik berupa pembangunan rumah hingga penghapusan utang untuk anggota tertimpa musibah. Yang hebatnya kredit macet atau NPL hanya 0,3 persen.

Dihadapan Menteri Koperasi UKM  Teten Masduki,  Kamaruddin  meminta agar pemerintah menyiapkan iklim yang kondusif agar koperasi bisa tumbuh menjadi mandiri.

 “Kami harapkan dalam waktu dekat ini  pemerintah mengeluarkan regulasi lembaga simpatan yang menerapkan rate yang di luar ketentuan izinnya dicabut dan perlu berdirinya Lembaga Penjamin Simpunan,” cetusnya.

Apresiasi Bupati dan Menteri

Prestasi koperasi berusia 17 tahun ini  mendapatkan apresisasi dari Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar.  Apa yang ditunjukan oleh Kopsyah BMI adalah esensi koperasi yang sebenarnya, yaitu gotong royong. 

Bahkan dia memuji berdirinya Koperasi Konsumen BMI  yang juga menunjukan kinerja luar biasa, dengan usaha mulai dari toko bangunan, holtikultura, hingga peternakan.

Sekadar catatan,  Kopmen BMI mulai dikembangkan sejak tahun 2018, dan  kini  telah memiliki modal Rp8,3 miliar, aset  Rp19,3 miliar, omzet  Rp20,8 miliar dengan karyawan 100 orang dan anggota 78.793 orang.

“inilah ekonomi rakyat yang ditunjukan Kopsyah dan Kopmen BMI yang bisa menjadi inspirasi koperasi lain,” ujar Zaki dalam sambutannya.

Dalam kesempatan yang sama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan hal senada.  Ia memuji keberhasilan Kopsyah ini  yang dalam waktu relatif singkat mampu tumbuh pesat.  

“Pertumbuhan omsetnya yang lebih dari 20 persen di tengah iklim ekonomi tengah lesu ini sangat luar biasa,” ujarnya.

Teten mengaku sudah mendengar kinerja Kopsyah BMI yang kinclong itu, sehingga ia menyiapkan diri untuk hadir di RAT Kopsyah BMI.  Kehadiran koperasi ini, kata Teten, menjadi angin segar bagi citra koperasi yang selama ini kurang bagus.  Kopsyah dan Kopmen BMI bisa memperkuat rebranding koperasi yang akan dilakukan pihaknya.

“Kopsyah dan Kopmen BMI membantah anggapan bahwa mendirikan koperasi lebih sulit dari pada mendirikan perusahaan,” ucapnya.

Dalam seremoni pembukaan RAT, Kopsyah BMI melakukan kerja sama dengan Koperasi Telekomunikasi Seluler ( Kisel)  untuk penjualan digital, peluncuran kawasan BMI Center di Kecamatan Cisoka seluas 20 hektare  yang direncanakan untuk membangun sentra kopi, holtikultura, lembaga pendidikan hingga rumah sakit.

Kopsyah BMI juga meluncurkan   buku bertajuk “Model BMI Syariah: Buku Panduan Simpan Pinjam dan Pembiayaan”, yang ditulis Kamaruddin Batubara dengan editor Henri Tanjung,  Bagus Wicaksono dan Andini Ekasari. (van)

Exit mobile version