TANGSEL—-Kepala Dinas Koperasi dan UGM Kabupaten Gorontalo Drs Ayuba Hida Mpd mengatakan, perkembangan koperasi di daerahnya cukup mengembirakan. Dari 407, sebanyak 308 atau sekitar 75% merupakan koperasi aktif. Jumlah koperasi yang sehat meningkat dibanding 2013 di mana tercatat 252 koperasi sehat dari 338 koperasi. Dengan demikian dalam lima tahun jumlah koperasi baik sehat maupun total meningkat sekitar 25 pesen atau cukup sigfikan.
Sebagian koperasi Gorontalo yang tidak aktif terpaksa dibekukan. Hingga 2016 sebanyak 76 koperasi sudah dibekukan.
Dilihat dari sudut partisipasi warga terhadap cukup besar. Tercatat sebanyak 48 ribu warga Kabupaten Gorontalo menjadi anggota koperasi. Penduduk Gorontalo menurut BPS tercatat hingga akhir 2017 sekitar 392. 673 ribu jiwa. Dengan demikian sekitar dua belas persen penduduk di kabupaten yang berada Provinsi yang dijuluki Serambi Madinah ini terlibat di koperasi.
Meskipun demikian seperempat koperasi yang gagal patut digarisbawahi, sebab kegagalan mereka bukan karena modal atau masalah manajemen. tetapi lebih karena masalah pertanggungjawaban keuangan hingga dugaan penyelewengan dana, seperti penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Manajemen sebetulnya baik, tetapi tidak bisa mempertanggungjawaban laporan keuangan. Kini keadaan sudah membaik dan kami melakukan pembinaan,” ungkap Hida kepada Peluang di sela-sela acara Rapat Kerja Nasional Apakapsi ke XI, Jumat, 6 Juli lalu yang berlangsung di ICE, Bumi Serpong Damai.
Koperasi yang dikelola dengan baik sebagian meurpakan koperasi di lingkungan TNI dan Polri. Namun ada yang baik dikelola oleh warga. Bahkan koperasi yang dikekola oleh warga, beberapa di antaranya “naik kelas” ke tingkat propinsi, bahkan berpotensi ke tingkat nasional.
“Koperasi Serba Usaha Mekar Jaya, misalnya mempunyai berbagai usaha ritel mempunyai omzet hingga ratusan miliar rupiah. Selain itu ada koperasi pegawai negeri yang mampu mengelola toko serba ada ada seperti minimarket. Konsepnya pun swalayan” ujar Hida.
Hida juga menyebut, ke depannya pihaknya akan melakukan penataan agar lebih koperasi di Kabupaten Gorontalo mandiri dan naik kelas dari hanya tingkat kabupaten, ke tingkat propinsi hingga nasional. Warga Gorontalo sadar menyimpan dan meminjam uang di koperasi lebih mudah dan tidak memberatkan dibandingkan dengan bank, karena bunganya lebih kecil.
Berdasarkan sejumlah situs terkait koperasi di Gorontalo, menyebutkan KSU Mekar Jaya sudah ditata dengan menajerial modern dan sudah banyak melakukan kerja sama dengan berbagai instansi di Gorontalo. Dilansir dari situsnya KSU Mekar Jaya mempunyai usaha percetakan, Coop Mart (toko serba ada).
Pada 26 dan 27 Juni lalu KSU Mekar Jaya menggelar pelatihan di Kota Gorontalo yang diikuti 400 peserta, terdiri dari pengurus, pengawas, karyawan dan anggota koperasi (Van).