Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Minimal Di atas 6% Kalau Mau Makmur

pertumbuhan ekonomi

Peluang news, Jakarta – Pertumbuhan Indonesia dalam waktu 5-10 tahun kedepan minimal harus tumbuh di angka 6%, jika ingin ekonomi Indonesia makmur di 2045.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Firman Hidayat, di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

“Yang harus diperhatikan adalah ini rata-rata 6% sampai 2045. Kuncinya adalah 5 sampai 10 tahun ke depan kalau kita tidak bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi diangka 6% di 5-10 tahun kedepan, maka kebelakang kita butuh pertumbuhan yang lebih tinggi sekitar 7-8%,” ucap Firman Hidayat.

Padahal, lanjut Firman kalau dilihat dari sisi bonus demografi, puncak bonus demografi baru akan dinikmati pada 2030.

“Kami juga simulasi misalkan checkpointnya 2030, kita mentargetkan PDB kita 10.000 dollar per kapita, itu kita butuh pertumbuhan rata-rata minimal 6,6% sampai 2030,” terang Firman.

Puncak bonus demografi, ujar Firman diperkirakan akan terjadi di 2030an dengan dependency ratio yang terus meningkat. Dan apabila Indonesia sendiri tidak bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup cepat di 5 tahun kedepan, dikhawatirkan bonus ini akan menjadi beban.

“Karena kita tidak bisa menciptakan lapangan kerja yang cukup untuk penduduk usia produktif kita. Supaya nanti kita bisa mencapai target dan penduduk. Kita butuh 60 juta lapangan pekerjaan layak, formal atau kelas menengah supaya nanti kita bisa mencapai target 80% penduduk yang economically secure pada 2045. Jadi ini menegaskan dari target projectory ini 5-10 tahun kedepan menjadi kunci, kalau tidak bisa meningkatkan dengan cepat target visi 2045 akan sulit dijemput,” bebernya.

Di kesempatan yang sama, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya menyiapkan semua ini dan melaporkan kepada presiden karena presiden ingin Indonesia masuk sesuai dengan projectory yang telah disiapkan.

“Kita bicara di luar wacana kan gampang, saya ngalamin 10 tahun membantu presiden, boleh saja presiden siapapun merintah ke bawah tapi belum tentu jalan,” ujar Luhut.

Selain itu, Luhut juga menyebut bahwa banyak pihak yang mengatakan Presiden Joko Widodo mampu bernavigasi di dalam keadaan ekonomi dunia yang saat ini dalam keadaan sulit

“Kenapa itu bisa? Karena data-data yang disampaikan disiapkan kami pembantu-pembantu presiden dan saran-saran kami, beliau dengarkan dengan baik dan beliau eksekusi dengan baik,” ucapnya. (Aji)

Baca Juga: Kelompok Usia Kerja Potensi Jadi Hambatan Bonus Demografi(Buka di tab peramban baru)

Exit mobile version