
PeluangNews, Jakarta – Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menegaskan pihaknya resmi memulai Satuan Tugas Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Satgas Nataru), sejak 13 November 2025 hingga 11 Januari 2026.
Diaktifkannya Satgas Nataru tersebut, katanya, Pertamina berupaya memastikan ketersediaan dan distribusi energi nasional tetap aman dan lancar selama periode libur panjang akhir tahun.
“Masa libur Natal dan Tahun Baru selalu menjadi periode krusial bagi sektor energi, logistik, dan transportasi nasional,” kata Simon, melalui keterangan resminya yang dikutip Jumat (14/11/2025).
Pada periode ini, lanjut dia, Pertamina menekankan tiga fokus utama dalam pelaksanaan Satgas Nataru. Yakni, kesiapan infrastruktur dan personel, kecepatan penanganan gangguan di lapangan, serta kolaborasi antar unit dan instansi eksternal.
“Saya berharap seluruh tim menjaga integritas, kecepatan komunikasi, dan sinergi dalam setiap lini kerja. Kita semua adalah bagian dari satu sistem yang harus bergerak serempak demi keberhasilan besar,” ujarnya.
Menurut Simon, untuk menjaga operasional energi selama periode Satgas Nataru, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream berkomitmen, mengamankan ketersediaan pasokan minyak mentah domestik sebesar 31,5 juta barel (Bbl) untuk kebutuhan kilang.
“PHE berkomitmen memaksimalkan lifting hulu migas,” katanya.
Dengan demikian, lanjutnya, seluruh minyak mentah dan gas bumi yang dimiliki PHE dapat tersalurkan untuk kilang-kilang domestik Pertamina dan konsumen gas bumi.
Di sisi pengolahan, Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan kesiapan operasional kilang.
Simon memastikan kilang-kilang Pertamina berada dalam kondisi normal dan beroperasi penuh. Adapun kapasitas pengolahan kilang mencapai 1,179 juta barel per hari (MB/Day).
Beberapa produk BBM juga dipersiapkan untuk peningkatan produksi, yakni Biosolar, Pertamax dan Pertamax Turbo.
Sementara itu, PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading yang menjalankan lini bisnis distribusi dan pemasaran energi, telah menyiagakan 117 Terminal BBM (TBBM), 43 Terminal LPG (TLPG), dan 72 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dalam kondisi siap beroperasi penuh.
Selain itu, upaya penguatan juga dilakukan melalui peningkatan stok operasional di lokasi-lokasi yang berpotensi mengalami lonjakan permintaan, konsinyasi stok di daerah rawan, serta peningkatan keandalan alat laboratorium untuk memastikan kualitas produk.
Pengawasan mutu di SPBU pun dilaksanakan secara rutin agar tidak terjadi penyimpangan kualitas (off-specification).
Sementara itu, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, sekaligus Dewan Pengarah Satgas Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Jaffee Arizon Suardin, mengemukakan pelayanan kepada masyarakat menjadi prioritas utama Pertamina.
Keberadaan Satgas Nataru menjadi bukti nyata komitmen Pertamina untuk menghadirkan pelayanan terbaik dengan empati namun tetap profesional.
“Pertamina harus melayani masyarakat dengan hati. Pertamina ingin memastikan seluruh kebutuhan energi mulai dari BBM, LPG, hingga energi lainnya dapat tersedia dengan baik untuk masyarakat,” tutur Jaffee.
Dia menambahkan, untuk memastikan layanan pada masyarakat, Pertamina Patra Niaga juga menyediakan layanan energi pendukung di jalur potensial, yakni jalur tol, jalur wisata dan jalur lintas utama.
Layanan energi di antaranya terdiri dari 1.866 unit SPBU yang beroperasi selama 24 jam sehari, 57 titik layanan BBM dan Kiosk Pertamina Siaga, serta 188 unit Motorist/Pertamina Delivery Service sebagai upaya cepat tanggap Pertamina menghampiri konsumen apabila dibutuhkan. []







