hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Wisata  

Perpustakaan Warak Kayu Jadi Destinasi Wisata Baru di Semarang

SEMARANG—Kota Semarang menghadirkan destinasi wisata baru, yaitu sebuah perpustaaan mini yang dinamakan Microlibrary Warak Kayu.

Perpustakaan yang terletak di Taman Kasmaran ini didesain oleh biro arsitek Shau ini berkolaborasi dengan PT Kayu Lapis Indonesia dalam menyediakan material bangunan berupa timber bersertifikasi FSC.

Microlibrary Warak Kayu seluas 90 meter per segi dengan tinggi 6,65 meter ini menggabungkan desain rumah panggung tradisional Indonesia yang terbuka, dengan sistem konstruksi fasad dari Jerman yaitu Zollinger Bauweise. Teknik ini mengatur alur ventilasi udara, pencahayaan dan multi-fungsi suatu ruangan.

Di bagian bawah, lahan semi-outdoor yang cukup luas bisa berfungsi sebagai tempat workshop, tempat bermain karena ada ayunan kayu, menjadi bengkel prakarya, tempat pameran, tempat untuk nonton film atau kelas-kelas diskusi. Sementara bagian atas adalah perpustakaannya.

Direktur & Founder SHAU Indonesia, Florina Henzelman pendiri Microlibrary Warak Kayu menyampaian bahwa tujuan utamanya untuk meningkatkan minat baca masyarakat, terutama anak-anak di lingkungan berpenghasilan rendah.

“Kami melihat minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Untuk itu Oleh karena itu, kami membuat microlibraries yang menjangkau masyarakat dengan strategi merangkul ruang-ruang komunitas. Tidak hanya perpustakaan saja, tetapi ada unsur bermain dan berkumpul bersama,” kata Florina dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/8/20).

Kini, bukan saja menarik perhatian masyarakat, Microlibrary Warak Kayu terpilih menjadi Popular Choice Winner pada kategori arsitektur perpustakaan menurut Architizer A+ Awards 2020 yang kemudian diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata baru di Semarang, Jawa Tengah. 

Prestasi ini membuat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio memberikan apresiasinya.

Dia berharap keberadaan Warak Kayu memberikan motivasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia untuk bisa menghasilkan karya-karya yang kreatif dan inovatif.

“Keberadaan perpustakaan ini dapat mendorong potensi pariwisata di Semarang agar semakin meningkat dan menciptakan sustainable tourism,” kata Wishnutama.

Architizer A+ Awards merupakan kompetisi yang memusatkan pada arsitektur dan produk arsitektur terbaik di dunia. Diikuti lebih dari 100 negara dan dinilai lebih dari 400.000 pemilih. Architizer A+ Awards diselenggarakan di New York setiap tahun.

Sementara Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan antusiasme masyarakat terhadap Perpustakaan Micro Warak Kayu sangat tinggi. 

Konsep rumah panggung sebagai perpustakaan micro ini sangat menarik perhatian warga untuk datang.

“Selain itu, Microlibrary ini akan menjadi bagian dari rute baru pariwisata kota, di mana akan ada bus tur gratis, yang diharapkan akan menarik minat wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara,” ujar Hendrar.

pasang iklan di sini