Peluang, Jakarta – Perhimpunan BMT Indonesia mendorong pembangunan infrastruktur Sistem Informasi Tenaga Kependidikan (sintek). Difungsikan sebagai sarana pengolahan data kependidikan yang digunakan sebagai arsip data valid terbarukan oleh Dinas Pendidikan.
“Kami ingin agar teman-teman diseluruh Indonesia memiliki sistem informasi kependidikan yang sesuai dengan kebutuhan dinas pendidikan dan layak digunakan. Apalagi kami memiliki BMT institut yang sudah kami sertifikasi, jadi perlu teknologi itu,” ujar Ketua Perhimpunan BMT Indonesia, Mursida Rambe, Selasa (28/2/2023).
Lanjut dia, orintasi koperasi syariah tidak hanya pada koperasi Baitul Mal Wal Tanwil sebagai amil zakat, tetapi dapat dilakukan untuk kegiatan sosial. “Itu betul-betul diarahkan bagi yang membutuhkan, dan kita ingin memberikan secara produktif, sehingga dapat bermanfaat bagi penerimanya,” ungkap Rambe.
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan perhimpunan BMT Indonesia, memiliki program ta’awun. Bahwasanya sebagai makhluk sosial, setiap manusia pasti membutuhkan bantuan dari orang lain untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Jadi BMT Indonesia memiliki program tersebut.
“Kita punya ta’awun, itu membantu anggota kita karena ada dua persoalan, pertama karena pasarnya kebakaran, kedua meninggal. kita ta’awun dengan tolong menolong. Inilah implementasi di kita, kami juga melakukan akreditasi anggota sendiri. Jadi kita bersungguh-sungguh tidak menjadi koperasi yang abal-abal,” tutur Rambe.
Adapun produk lainnya menurut dia, BMT Indonesia juga memiliki program mentas unggul. Sebagai contoh pihaknya membina pedagang-pedagang angkringan yang berada di Jogjakarta.
“Salah satu produk unggulan kami ada mentas unggul. Kita punya 310 angkringan, dari pedagang yang mulai dari tidak ada gerobak sampai pedagang yang memiliki gerobak. Dari para pedagang yang tidak punya warung sampai memiliki warung, itulah kita di mentas unggul. Jadi koperasi yang kita kelola bertujuan mensejahterakan anggota dan masyarakat. Koperasi kita sungguh-sungguh peduli terhadap nasib bangsa kita,” jelas Rambe.
Saat ini lanjut dia, koperasi dalam naungan Perhimpunan BMT Indonesia memiliki sebanyak 4,5 juta anggotanya, dengan jumlah BMT sejumlah 322, kantornya sebanyak 926, jumlah pengelola sebanyak 9700, jumlah aset sebesar Rp 16,7 triliun, jumlah simpanan Rp14 triliun, jumlah pembiayaan Rp13 triliun.
“Sementara pencapaian perhimpunan BMT Indonesia, yakni ada 245 produk Layanan yang telah digunakan, 1305 sertifikat kompetensi, 2350 jamaah umroh, 202 BMT yang diberikan pembiayaan, 101 BMT terakreditasi, 56 unit layanan berada di Jateng, DIY, Jabar, dengan penerima manfaat sebanyak 700 anggota,” tukasnya. (alb)