Peluang News, Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) resmi meluncurkan sistem aplikasi aduan pungli (Siduli), hari ini, Rabu (12/6/2024).
Menteri Kemenko Polhukam, Hadi Tjahjanto menyampaikan, peluncuran sistem aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat xalam melaporkan praktek pungli yang terjadi di seluruh instansi pemerintah.
Melalui aplikasi Siduli ini, ia mengatakan bahwa seluruh aduan atau laporan masyarakat terkait praktek pungli pasti akan ditangani secara langsung.
“Jadi, tujuan utama aplikasi ini adalah untuk penguatan dan perbaikan pola deteksi yang lebih efektif dengan melibatkan masyarakat,” ucap Hadi di Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Lebuh lanjut, ia mengungkapkan, masyarakat juga dapat memantau setiap tahapan penanganan laporan melalui aplikasi tersebut.
Usai laporan diterima, kata Hadi, maka para anggota satgas pungli nantinya akan melakukan verifikasi laporan tersebut dengan bukti yang diberikan oleh korban.
“Usai memverifikasi bukti laporan, maka selanjutnya pihak satgas akan langsung turun ke lokasi terjadinya praktek pungli. Nah, di sanalah satgas akan melakukan pemeriksaan dan memberikan sanksi ke oknum yang melakukan pungli tersebut,” jelasnya.
Hadi mengungkapkan, aplikasi Siduli ini merupakan hasil peningkatan atau upgrade dari aplikasi sebelumnya yakni Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N).
Dengan adanya aplikasi Siduli, ia berharap agar masyarakat dapat semakin terlibat dalam pengawasan dan penindakan praktek pungli di lingkungan instansi pemerintahan.
“Jadi, leningkatan aplikasi ini dilakukan agar proses pengaduan yang dilakukan masyarakat tidak terkendala masalah teknis. Oleh karena itu, kita meminta partisipasi masyarakat untuk mau mengawasi dan melaporkan apabila ditemukan praktek-praktek pungli kepada satgas saber pungli,” pungkasnya.
