hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Permintaan India Dongkrak Harga Referensi CPO, Bea Keluar Naik Jadi USD 52 per Ton

Permintaan India Dongkrak Harga Referensi CPO, Bea Keluar Naik Jadi USD 52 per Ton
Permintaan India Dongkrak Harga Referensi CPO, Bea Keluar Naik Jadi USD 52 per Ton
Ilustrasi sawit. Foto: gapki.id

PeluangNews, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga referensi (HR) minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) untuk periode Juli 2025 sebesar 877,89 dolar AS per metrik ton (MT), meningkat 2,51 persen dibanding bulan sebelumnya.

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Isy Karim, menyatakan peningkatan HR CPO disebabkan naiknya permintaan dari India yang tidak diimbangi oleh peningkatan produksi global.

“Peningkatan HR CPO dipengaruhi adanya peningkatan permintaan terutama dari India, yang tidak diimbangi dengan kenaikan produksi,” ujar Isy dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (2/7).

Kenaikan HR CPO ini berdampak langsung pada penyesuaian Bea Keluar (BK) dan Pungutan Ekspor (PE). BK CPO untuk Juli 2025 ditetapkan sebesar 52 dolar AS per MT, sesuai Kolom Angka 5 Lampiran Huruf C PMK Nomor 38 Tahun 2024. Sementara itu, PE dikenakan sebesar 10 persen dari HR, yaitu 87,79 dolar AS per MT.

Harga referensi ini dihitung berdasarkan rerata harga selama 25 Mei–24 Juni 2025, yang mencakup Bursa CPO Indonesia (824,90 dolar AS/MT), Bursa CPO Malaysia (930,88 dolar AS/MT), dan Port CPO Rotterdam (1.153,57 dolar AS/MT).

Sesuai Permendag Nomor 46 Tahun 2022, HR CPO dihitung dari dua harga median terdekat, yaitu dari Bursa Malaysia dan Bursa Indonesia.

“Berdasarkan ketentuan tersebut, HR bersumber dari Bursa CPO di Malaysia dan Indonesia. Dari perhitungan itu, ditetapkan HR sebesar 877,89 dolar AS per MT,” jelas Isy. (RO/Aji)

pasang iklan di sini