Permata Bank Bukukan Laba Rp3,56 Triliun

PeluangNews, Jakarta – PT Bank Permata, Tbk (BNLI) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp3,56 triliun sepanjang tahun 2024, melonjak 37,98% dibandingkan dengan capaian laba bersih pada 2023 yang tercatat sebesar Rp2,58 triliun.

Berdasarkan laporan keterbukaan informasi yang disampaikan emiten tersebut kepada Bursa Efek Indonesia akhir pekan ini, pada 2024 total asset yang dibukukan Bank Permata mencapai Rp259 triliun, meningkat 0,6% secara year-on-year.

Pada periode yang sama, rasio Loan-to-Deposit (LDR) bank tersebut meningkat ke level 83% dibandingkan 75% pada tahun 2023. Dari sisi pendanaan, total simpanan nasabah tercatat sebesar Rp185 triliun di tahun 2024, dengan rasio CASA di level 55%.

Direktur Utama Permata Bank Meliza M. Rusli mengatakan kenaikan laba emiten tersebut didukung oleh Pendapatan Operasional sebelum Provisi (PPOP) yang tumbuh sebesar 4% dan perbaikan kualitas kredit di tahun 2024.

“Kami secara fokus terus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit yang terefleksi dengan kualitas kredit yang tumbuh semakin baik,” ujarnya melalui siaran pers yang dipublikasikan bank tersebut.

Meliza mengungkapkan pertumbuhan kinerja bank tersebut juga ditopang oleh pengelolaan strategi bisnis yang berkelanjutan dan ditunjang dengan penerapan digitalisasi pada aspek operasional bank untuk meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah.

Bank tersebut juga berhasil membukukan rasio Cost-to-Income (CIR) yang semakin efisien menjadi 50% di tahun 2024 dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar 52%, didukung oleh disiplin dalam penerapan manajemen biaya secara konsisten disertai adaptasi cara kerja digital yang lebih agile.

Penyaluran kredit kepada masyarakat naik 9% Year-on Year (YoY) menjadi Rp155 triliun dibandingkan tahun sebelumnya, terutama dikontribusikan oleh segmen Korporasi yang tumbuh sebesar 12% secara year-on-year menjadi Rp89 triliun,  diikuti pertumbuhan segmen Komersial dan Konsumer, yang masing-masing tumbuh sebesar 6% dan 4% YoY.

Sementara itu, peningkatan kinerja juga tercermin dari kualitas asset, dimana rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR), masing-masing mencapai 2,1% dan 7,9%, membaik dibandingkan dengan 2,9% dan 8,7% di periode yang sama tahun sebelumnya.

Permata Bank juga terus berupaya menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 375% dan 97%.

“Upaya restrukturisasi, litigasi dan penjualan aset tetap dilakukan Bank dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah,” ujar Meliza.

 

Exit mobile version