
Peluang News, Jakarta — Permata Bank akan mengoptimalkan jejaring dan ekosistem yang dimiliki Bangkok Bank sebagai tindak lanjut dari strategi rebranding yang telah dijalankan bank tersebut sejak 2024.
Selain dari 800 cabang yang ada di Thailand, Bangkok Bank juga memiliki cabang di lebih dari 13 negara di luar Thailand dan Indonesia.
Direktur Utama PT Bank Permata Tbk Meliza Musa Rusli mengatakan strategi ke depan yang akan dijalankan bank setelah rebranding adalah mengutilisasi jaringan cabang Bangkok Bank di tingkat internasional, dimana Permata Bank terkoneksi dalam hal referral dengan lebih dari 1.000 cabang Bangkok bank di dunia.
“Hal itu yang membuat kami lebih confident dapat memberikan produk dan layanan yang lebih terintegrasi dengan Bangkok Bank,” ujarnya ketika memberikan penjelasan saat public expose yang disampaikan kepada bursa pada Selasa (10/3).
Dengan dukungan serta ekosistem kemitraan yang solid, Permata Bank akan terus memperkuat sinergi dengan Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali. Kolaborasi ini mengintegrasikan jaringan yang luas dipadu dengan konsultasi bisnis dan finansial bertaraf internasional guna memfasilitasi transaksi lintas negara, investasi, serta kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara ASEAN.
Meliza mengatakan bank akan memfokuskan penetrasi semua produk dan layanan yang dimiliki Permata Bank sejalan dengan guidance yang ditetapkan Bangkok Bank sebagai Regional Bank.
“Dengan guidance tersebut, kami berharap bahwa pertumbuhan penyaluran daripada loan ini akan sejalan dengan industri. Sebagaimana tadi sudah dilihat di tahun 2024, kami sudah mendekati level di industry,” jelasnya.
Saat ini, lanjut Meliza, Permata Bank akan bergerak searah dengan industri, dengan fokus-fokus di investment, term loan dan juga dari sisi working capital. Di samping itu, bank tersebut juga akan memberikan fokus kepada beberapa sektor utama di Indonesia sejalan dengan kebijakan dari pemerintah.
Permata Bank berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp3,6 triliun pada 2024, didukung dengan Pendapatan Operasional sebelum Provisi (PPOP) yang tumbuh sebesar 4% dan perbaikan kualitas kredit di tahun 2024.
Pencapaian ini juga ditopang oleh pengelolaan strategi bisnis yang berkelanjutan dan ditunjang dengan penerapan digitalisasi di operasional bank sehingga Bank dapat memberikan layanan terdepan bagi nasabah.
Pertumbuhan bisnis pada 2024 terus berlanjut, tercermin pada rasio Loan-to-Deposit (LDR) yang meningkat ke level 83% dibandingkan 75% pada tahun 2023. Total Aset Bank tumbuh sebesar 0,6% menjadi Rp259 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dari sisi pendanaan, total simpanan nasabah tercatat sebesar Rp185 triliun di tahun 2024, dengan rasio CASA di level 55%.
Bank berhasil membukukan rasio Cost-to-Income (CIR) yang semakin efisien menjadi 50% di tahun 2024 dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar 52%, didukung oleh disiplin dalam penerapan manajemen biaya secara konsisten disertai adaptasi cara kerja digital yang lebih agile.
Pada periode tersebut, kredityang disalurkan Permata Bank naik 9% Year-on Year (YoY) menjadi Rp155 triliun dibandingkan tahun sebelumnya, terutama dikontribusikan oleh segmen Korporasi yang tumbuh sebesar 12% YoY menjadi Rp89 triliun, diikuti pertumbuhan segmen Komersial dan Konsumer, yang masing-masing tumbuh sebesar 6% dan 4% YoY.