Setelah empat dasawarsa usaha Kopdit berkembang Kinerja keuangan dan anggota meningkat. Per Juni 2017, tercatat asetnya Rp513,50 miliar, dengan jumlah anggota 42.466 orang.
UNTUK lebih meningkatkan kualitas layanan sekaligus mendekatkan diri dengan anggota, Kopdit Sangosay terus memperluas jaringan kantor layanan. Kopdit yang sudah beroperasi 40 tahun ini melebarkan sayap usahanya ke Pulau Sumba, tepatnya di Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Dengan demikian, Kopdit Sangosay telah melayani masyarakat di 8 kabupaten di NTT.
Strategi memperluas jangkauan pelayanan sengaja dilakukan untuk memudahkan anggota dan masyarakat dalam mendapatkan layanan koperasi. Sejalan dengan hal ini, Kopdit Sangosay menggenjot infrastruktur teknologi informasi (TI). Hasilnya seluruh cabang Kopdit Sangosay sudah terkoneksi secara online.
Untuk meningkatkan kenyamanan anggota dalam bertransaksi, Kopdit memfasilitasinya dengan Sikopdit Connect. Dengan menginstal perangkat lunak ini anggota dapat mengecek perkembangan saldo simpanan dan pinjaman melalui ponsel berbasis android. Sikopdit Connect dapat diunduh anggota di Google Playstore dan meregistrasinya di kantor cabang terdekat untuk aktivasi.
Kopdit Sangosay dibidani kelahirannya oleh Pimpinan Yayasan Persekolahan Umat Katolik Kabupaten Ngada (Yasukda) NTT. Saat itu, para guru di lingkungan yayasan ini mengalami kesulitan keuangan sehingga berdampak terhadap mutu sekolah. Melihat kondisi tersebut, pimpinan Yasukda mencari solusi. Pastor Lukas Lena dan Pastor Markus Moakemudian merintis pembentukan kelompok studi tabungan (KST) dengan mengirimkan sejumlah utusan untuk mengikuti kegiatan pengembangan Kopdit yang diadakan di Detusoko-Ende.
Pembentukan KST baru dilakukan pada 6 Juni 1977 dibawah pimpinan Romo Pit Sepedengan nama KST Yasukda. Dalam perjalanan selanjutnya, pada Juli 1979, KST berubah nama menjadi KST Sangosay. Kemudian pada 28 Mei 1983, rapat anggota setuju KST Sangosay ditingkatkan statusnya menjadi Kopdit.
Kata “Sangosay” dalam bahasa Bajawa artinya berjuang sampai semua cita-cita tercapai.Sebagaimana tujuan koperasi yaitu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan anggota.
Pertumbuhan usaha ini tidak lepas dari inovasi produk yang dilakukan koperasi. Kopdit Sangosay antara lain memiliki produk unggulan SIPINTAR (Simpanan Pelajar Ingin Pintar). Produk Simpanan ini bertujuan untuk membentuk karakter anak menabung sejak dini dengan menyisikan uang jajannya. Simpanan ini dibuka dengan simpanan awal Rp1.000 atau Rp2.000. Selain itu seluruh simpanan maupun pinjaman diasuransikan hingga jika anggota yang bersangkutan meninggal dunia dan masih menyisakan pinjaman maka pinjaman itu akan diputihkan atau dihapus.
Selain Sipintar, juga ada produk-produk unggulan lainnya, seperti, Sibuhar, Sisuka, Sibudi, Sipeka, Superstar, Siharta, Simapan, Siraya dan Sitaman. Produk ini memiliki keunggulan tertentu yang sesuai dengan kebutuhan anggota.
Dengan pencapaian kinerja koperasi yang terus meningkat, anggota dan masyarakat pun mendapatkan banyak manfaat, meski ke depan pengurus Kopdit tetap harus sangosay. (Drajat)