Bogor (Peluang) : Terhubung dalam ekosistem digital dapat meningkatkan skala ekonomi usaha tanaman hias dan buah-buahan.
Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Ekonomi Makro Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) Rulli Nuryanto mengajak pelaku tanaman hias dan buah untuk beradaptasi dan bertransformasi ke ekosistem digital.
Menurutnya, dengan terhubung ke dalam ekosistem digital, tanaman hias dan buah di Indonesia akan jauh lebih berkembang.
“Digitalisasi akan membuat koneksitas antara buyer dengan seller lebih efisien dan efektif. Ini akan mempercepat akselerasi perkembangan tanaman hias. Maka ekosistem harus dibangun,” kata Rulli pada Festival Buah dan Bunga Nusantara (FBBN), di Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/10/2022).
Dengan digitalisasi usaha di sektor pertanian termasuk tanaman hias dan buah-buahan, menurut Rully, menjadikan semakin menarik minat generasi muda untuk terjun di sektor ini.
Berdasarkan data dari umkmindonesia.id ekspor buah Indonesia tahun 2020 baru mencapai angka 934 ribu USD dan masih menduduki peringkat 32 dunia.
Padahal kata Rully, jika dilihat data dari Kementerian Pertanian (Kementan) buah-buah Indonesia seperti pisang, alpukat, dan jeruk adalah buah-buah andalan ekspor dan cukup diminati di negara-negara seperti Malaysia, Jepang, Tiongkok, dan Hongkong.
“Maka dari itu, saya mengajak para pelaku usaha tanaman hias dan buah-buahan untuk mengembangkan sektor ini agar memiliki nilai tambah yang lebih besar ke depannya,” kata Rulli.
Ia menekankan para petani harus terkonsolidasi, bersinergi dan jangan membiarkan mereka hanya menggarap di lahan yang sempit. Tetapi lebih baik terkonsolidasi melalui koperasi.
“Koperasi dapat berperan sebagai aggregator, konsolidator dan menjadi offtaker serta melakukan pengolahan hasil panen. Di samping itu dalam hal pemasaran, koperasi juga dapat berperan menjualkan hasil produk pertanian sehingga harga tidak dimainkan oleh tengkulak,” kata Rulli.
Untuk itu, Rulli mengajak para pelaku usaha tanaman hias dan buah-buahan bergabung dalam koperasi agar dapat meningkatkan skala ekonomi usaha, akses pasar dan permodalan bagi para petani di sektor ini.
Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, event tahunan FBBN memiliki potensi yang besar dan memiliki dampak yang panjang jika dikoneksikan dengan kebijakan yang ada.
“Kita perlu mengevaluasi sejauh mana kita berkomitmen pada produk lokal. Selain itu kebijakan dari hulu dan hilir harus kita perhatikan untuk mendorong UMKM utamanya buah dan bunga,” kata Bima.
Bima berharap setelah pandemi Covid-19, tahun depan mulai dapat digelar karnaval atau pawai untuk memeriahkan acara FBBN yang sudah beberapa tahun di gelar. (S1).