hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Perkuat Harmoni dan Kolaborasi

Rapat Kerja Kolaborasi BMT Fastabiq meneguhkan komitmen untuk menjalin sinergi dalam meningkatkan maslahat bagi anggota dan masyarakat. BMT yang terus bertumbuh ini juga mengembangkan digitalisasi untuk mendukung pertumbuhan usaha inklusif dan berkelanjutan serta membiayai sektor usaha baru yang potensial.

Sebagai lembaga ekonomi dan keuangan yang berorientasi pada kemaslahatan umat, BMT Fastabiq Khoiru Ummah terus meningkatkan kualitas layanan dan menjalin sinergi dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan setiap potensi. Semangat ini ditegaskan dalam Rapat Kerja (Raker) Kolaborasi bertema “Menguatkan Harmoni dan Kolaborasi Dakwah Fastabiq untuk Memberikan Solusi Bagi Masyarakat”, yang digelar di Semarang, 5 Desember 2024.

Ketua Pengurus BMT Fastabiq, Muhammad Ridwan mengungkapkan pentingnya memperkuat harmoni dan kolaborasi dalam dakwah ekonomi. “Raker Kolaborasi ini menjadi momentum penting untuk memastikan bahwa estafet dakwah dapat terus berjalan untuk memberi manfaat bagi masyarakat,” ungkap Ridwan saat memberikan sambutan di acara raker tersebut.

Raker Kolaborasi selain dihadiri jajaran pengurus pusat dan manajemen cabang BMT Fastabiq; juga mengundang Muzairi, tokoh inspiratif dan Irsyad Muchtar, Pemimpin Redaksi Majalah Peluang. Peserta mengikuti rapat dengan serius dan mendapatkan informasi berharga tentang potensi bisnis serta arah kebijakan pengembangan koperasi ke depan.

BMT Fastabiq yang didirikan bertepatan dengan momentum reformasi pada 1998 itu terus mendapatkan dukungan dari anggota dan masyarakat terutama di wilayah Jawa Tengah. Ini dibuktikan dengan jumlah cabang yang berkembang menjadi 26 kantor cabang. Kemampuan dalam menjaga amanah dan pengelolaan usaha yang profesional dan didukung manajemen modern merupakan kunci keberhasilannya.

Lembaga ekonomi dan keuangan berbasis syariah yang berpusat di Pati, Jawa Tengah itu juga berhasil memadukan kinerja ekonomi dan sosial pemberdayaan masyarakat. Fokus dalam membiayai usaha mikro dan kecil produktif anggota menjadikan positioning-nya kuat di pasar. Selain itu, pendampingan yang dilakukan juga menjadikan risiko pembiayaan dapat dimitigasi.

Kinerja ekonomi BMT ini terlihat dari pendapatan yang naik dan jumlah anggota yang terus bertambah. BMT Fastabiq juga konsisten melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial seperti memberikan beasiswa pendidikan dan bantuan korban bencana alam sebagai bagian dalam mewujudkan semangat Islam Berkemajuan.

Pada kesempatan sama, Direktur Utama BMT Fastabiq, Agus Jamaluddin mengungkapkan peluang dan tantangan yang dihadapi setiap entitas bisnis, termasuk koperasi. “Digitalisasi, peningkatan daya saing, dan dinamika ekonomi merupakan tantangan yang membutuhkan langkah strategis,” ujar Agus Jamaluddin.

Sesuai nukilan dalam salah satu ayat Al Quran bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan, begitu pula jajaran pengelola memandang masa depan BMT Fastabiq dengan optimis. Ini tidak lepas dari keunggulan produk dan layanan yang diberikan kepada anggota dan masyarakat. Selain itu, insiatif strategis dalam melakukan inovasi dan kolaborasi juga mendukung tekad untuk terus memberikan solusi atas problematika yang dihadapi masyarakat.

Sementara Muzairi menyoroti besarnya potensi pengembangan dakwah di industri kesehatan. Hal itu seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat. “Tren gaya hidup sehat membuka peluang besar untuk pembiayaan usaha di sektor ini, seperti klinik kesehatan, produk herbal, dan layanan berbasis kesehatan holistik,” ungkapnya.

Penyaluran pembiayaan di sektor kesehatan merupakan lahan bisnis prospektif. Mengutip hasil “Asia Pacific Business of Wellness Survey” Herbalife yang dilaksanakan Talker Research pada Juni 2024, pengeluaran untuk produk dan layanan kesehatan serta kebugaran di Indonesia menunjukan tren meningkat.

Riset tersebut menyebutkan separuh responden Indonesia yang mengeluarkan biaya untuk produk kesehatan dan kebugaran berencana meningkatkan pengeluaran mereka di sektor ini, dengan sekitar dua pertiga dari responden berencana untuk meningkatkan pengeluarannya sebesar 25 persen atau lebih. Dua kategori utama yang ingin ditingkatkan adalah belanja suplemen dan kelas kebugaran.

Muzairi menambahkan, Fastabiq dapat mendorong terciptanya masyarakat yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga secara spiritual. “Layanan berbasis nilai-nilai syariah yang diberikan Fastabiq akan menghasilkan yang sehat jasmani dan ruhani,” jelasnya.

Narasumber lainnya yakni Irsyad Muchtar, menyoroti arah kebijakan pengembangan koperasi di masa pemerintahan Prabowo. “Kebijakan pemerintah kini semakin berpihak pada digitalisasi dan inovasi, yang menjadi peluang bagi lembaga seperti BMT Fastabiq untuk semakin berkembang dan menjangkau lebih banyak masyarakat,” katanya.

Di tengah tren masyarakat yang menginginkan layanan cepat, mudah, dan aman maka digitalisasi menjadi kunci utama jika usaha ingin tetap eksis. Melalui pengembangan digitalisasi seperti aplikasi yang kaya fitur, daya jangkau koperasi lebih luas. Ini memungkinkan dapat menjaring anggota yang lebih besar daripada hanya mengandalkan pendekatan konvensional atau tatap muka.

Untuk diketahui, BMT Fastabiq telah meluncurkan Buku Anggota Digital pada tahun lalu untuk meningkatkan pelayanan yang lebih cepat, efisien dan ramah kepada anggota. Aplikasi digital itu sebagai langkah awal dalam menyiapkan Tahun Emas Fastabiq 2045. Selain itu sejak melakukan spin-off pada 2020 lalu, koperasi ini juga telah mengembangkan sejumlah usaha non simpan pinjam, antara lain sektor ritel, properti, riset dan pengembangan SDM, kesehatan dan tour & travel serta pemberdayaan dhuafa.

Raker Kolaborasi yang menghadirkan narasumber kompeten tersebut semakin menambah wawasan para peserta. Rapat merupakan momentum untuk melangkah dalam aksi konkret menuju Tahun Emas Fastabiq 2045.(Kur)

pasang iklan di sini