PeluangNews, Jakarta – Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai dalam satu tahun terakhir vonis yang dijatuhkan kepada koruptor sangat ringan yakni sekitar tiga hingga empat tahun penjara.
“Pada pemidanaan badan juga tidak terlihat komitmen serius (pemberantasan korupsi), rata-rata vonis yang diberikan kepada koruptor hanya sekitar tiga-empat tahun saja,” kata Wana dalam acara memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025).
Kritik ICW tersebut disebabkan tren vonis kasus tindak pidana korupsi hingga perampasan aset yang dilakukan pemerintah terhadap koruptor dalam satu tahun terakhir ini.
Terkait perampasan aset Kepala Divisi Hukum dan Investasi ICW, Wana Alamsyah, mengatakan
berdasarkan riset ICW, pemerintah hanya merampas 4% aset dalam kasus korupsi dari total kerugian negara sebesar Rp 300 triliun.
“Riset-riset yang dilakukan oleh ICW menunjukkan bahwa perampasan aset yang dilakukan pemerintah itu hanya 4% dari total kerugian negara sekitar Rp 300 triliun yang dilakukan oleh para koruptor,” kata Wana.
Selain itu, dia menyayangkan sikap Presiden Prabowo Subianto yang memberikan rehabilitasi, amnesti, dan abolisi dalam kasus korupsi.
“Ini merupakan bentuk pelanggaran terhadap upaya pemberantasan korupsi yang selama ini telah dibangun sejak 1998 ketika Soeharto dilengserkan,” ucap Warna. []
