checkup-dokter keuangan
checkup-dokter keuangan
octa vaganza
Berita  

Peringatan Harkopnas Mendatang Harus Berorientasi Bisnis

Jeffrey Eguene-Foto: Yuni.

JAKARTA—Direktur Utama PT Debindo Mega Promo, Event Organizer Peringatan Hari Koperasi Nasional Indonesia ke 71 Jeffrey Eugene mengatakan, pada masa mendatang perlu terobosan atau inovasi baru untuk kegiatan peringatan Hari Koperasi Nasional.

Konsep koperasi mendatang seharusnya Business to Business (berorientasi bisnis), sehingga bisa tercipta peluang baru, investasi baru dan pasar baru bagi pelaku koperasi.

“Pameran di Harkopnas seharusnya bisa sejajar dengan pameran besar yang lain. Namun untuk membuat kegiatan yang besar, persiapannya tidak bisa tiga bulan seperti sekarang. Minimal 10-12 bulan dan dilaksanakan secara berkala dalam waktu dan tempat yg sama setiap tahunnya. Untuk merealisasikan event tersebut perlu melakukan kegiatan sosialisasi secara kontinyu di luar negeri, kerja sama agen-agen penjualan di luar negeri, kita ajak exhibitor, dan di pameran koperasi nanti kita bikin forum-forum internasional dan mengajak para buyer datang ke Indonesia,” gagas Jeffrey dalam perbincangan dengan Peluang beberapa waktu lalu.

Untuk itu kata Jeffrey, pihak Dekopin menyiapkan industri
koperasi dan UKM. Jadi buyer internasional datang ke pameran jelas tujuannya, mau jual barang apa dan mau beli barang apa. Sayangnya hingga sekarang belum jelas tolak ukurnya.

“Saya punya konsep pameran terukur. Kualitasnya, jumlah peserta (exhibitors) maupun pengunjungnya (visitors), baik yang mendaftar secara daring (online) maupun onsite di tempat. Ini nggak ada. Ini PR bagi Dekopin untuk menciptakan event berkelas,” tutur Jeffrey.

Namun untuk itu dibutuh kan beberapa konsep pameran dan forum dengan isu yang baru sesuai kebutuhan Koperasi dan industri UMKM di Indonesia. Lewat berapa kegiatan pameran yang dilakukan secara regular dan terukur, maka akan tampak berapa traksaksinya, berapa buyers yang datang dan berapa peluang bisnis dan transaksi yang bisa terjadi di pameran tersebut.

Juga sebaiknya pameran Koperasi di Indonesi menjadi bagian yang terintegrasi san saling terkait dan berhubungan dengan pameran koperasi sejenis di negara lain, seperti di Malaysia, Thailand atau negara Eropa. Pameran diadakan berdasarkan kebutuhan dan orientasi produk tertentu yang bisa memperkuat pasar dalam negeri dan potensi ekspor, misalnya yang terkait pertanian, perikanan, agro industri dan lain sebagainya.

“Hal ini seusai dengan semangat Presiden Jokowi untuk meningkatkan produk ekspor,” kata Jeffrey.

Untuk persiapan Harkopnas ke 71 yang akan diadakan di ICE Bumi Serpong Damai berbeda dibanding tahun lalu. Kalau pada tahun lalu pada H-14 persiapan sudah rampung. Sehingga sulit untuk menambah peserta. Dulu pesertanya sampai dengan 200, kini sekitar 180 yang memberikan konfirmasi. Dia berharap jumlah peserta bisa bertambah.

“Penurunan ini karena persiapannya baru 2-3 bulan lalu. Padahal sekarang tempatnya di ICE yang luasnya antara 55 hingga 60 ribu hektare, jauh lebih luas dibanding di JHHC,” kata Jeffrey lagi (van/Yuni)