octa vaganza

Perekonomian Masih Tersentralisasi di Jawa

TUMBUH 5,03 persen sepanjang kuartal I 2023, tapi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa. Pada kuartal I 2023 Pulau Jawa berkontribusi sebesar 57,17 persen terhadap perekonomian nasional dengan capaian pertumbuhan 4,96 persen.
“Selama kuartal I 20203, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didominasi oleh pertumbuhan di Pulau Jawa. Tercatat secara share Jawa mendominasi 57,17 persen,” ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Edy Mahmud. Namun, jika dilihat dari pertumbuhannya, yang mencatat angka tertinggi adalah Pulau Sulawesi dengan capaian 7 persen, naik dari kuartal I 2022 yang angkanya 5,52 persen.

Kemudian, ada Kalimantan yang tumbuh 5,79 persen atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 3,46 persen. Kemudian, ekonomi Sumatera juga tumbuh 4,79 persen. Selanjutnya, Bali dan Nusa Tenggara yang tumbuh 4,74 persen. Lalu, Maluku dan Papua meski tetap tumbuh 1,95 persen pada kuartal I-2023 ini, tapi terpaut jauh dibandingkan kuartal I-2022 yang sebesar 10,39 persen.

Pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua melambat cukup dalam dikarenakan aktivitas pertambangan di wilayah Papua turun tajam akibat terjadi longsor. “Pada kuartal I produksi sektor pertambangan dan penggalian aktivitasnya menurun, maka produksi juga ikut menurun karena bencana longsor di daerah tambang akibat tingginya curah hujan,” ujarnya.

Jika dilihat dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Indonesia utamanya masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,54 persen di kuartal I-2023. Konsumsi yang tumbuh kuat ini ditopang oleh sektor transportasi dan komunikasi, restoran dan hotel, serta momentum Ramadhan yang sebagian memberikan dampak pada Maret 2023.

Selanjutnya, perekonomian juga ditopang oleh investasi yang tumbuh 2,11 persen, ekspor tumbuh 11,68 persen dan impor tumbuh 2,77 persen. Kemudian juga ditopang oleh konsumsi pemerintah yang sebelumnya kontraksi empat kuartal berturut-turut dan pada kuartal I-2023 ini berhasil tumbuh 3,99 persen.

“Jadi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 dari sisi supply didorong industri manufaktur, transportasi, pergudangan dan perdagangan. Dari sisi demand didorong konsumsi rumah tangga, ekspor dan PMTB, ini cukup besar,” tutur Edy Mahmud. ●(Zian)

Exit mobile version