octa vaganza

Percepat Penyaluran, LPDB Gandeng BUMN  dan Apex

Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) Braman Setyo -Foto;dokuentasi Peluang

JAKARTA—- Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) Braman Setyo  mengatakan pihaknya menggandeng BUMN dan Apex  untuk mempercepat penyaluran  mikro melalui fintech.

Diharapkan dengan strategi  tersebut LPDB  dapat meningkatkan target penyaluran dana bergulir menjadi Rp1,5 triliun dibanding tahun lalu Rp1,2 triliun, meskipun target tersebut hanya tersalur Rp1,052 triliun atau 87, 73%.

“Ini berarti ada penambahan Rp300 miliar. Kami  sangat  optimis target itu bisa kami capai, ” ungkap Braman di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Lanjut Braman, dari target Rp1,5 triliun tersebut akan disalurkan melalui skim konvensional sebesar Rp975 milia dan skim syariah sebesar Rp5,25 miliar. Tahun ini LPDB KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp35 miliar.

Sejak 12 tahun beroperasi, LPDB KUMKM telah menyalurkan dan Rp8,5 trilun yang diberikan kepada 1.019.273 pelaku usaha mikro dan kecil.

Dari jumlah UKM yang disalurkan tersebut telah membantu program pemerintah dalam penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.857.252 orang.

Berdasarkan data tersebut LPDB KUMKM telah melayani berbagai sektor usaha, 27,4% sektor perdagangan, 15,2% sektor pertanian peternakan dan perikanan, sedangkan sektor usaha jasa sebesar 13,5% dan sektor usaha bangunan sebesar 8,9%.

Sisanya sebesar 35,1% disalurkan kepada sektor industri pengolahan, pertambangan, listrik, gas, air bersih, pengangkutan dan keuangan.

Dikatakanya, pada 2018 capaian kerja LPDB KUMKM yang tercapai 87,73% tersebut sebesar Rp 43,5 M dan Putusan Komite pinjaman sebesar Rp1.009 triliun lebih.

“Sampai dengan akhir semester, manajemen fokus pada pembenahan infrastruktur termasuk membenahi peraturan dan kebijakan dengan diterbitkannya Permenkop dan UKM No 08 tahun 2018 dengan maksud mempermudah akses permodalan kepada LPDB KUMKM,” jelasnya.

Selain itu juga pengembangan IT dan SDM dalam rangka pengembangan proses bisnis supaya dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga mengakibatkan proses penyaluran tersebut belum optimal. Sementara itu untuk rasio piutang bermasalah pada 2018 sebesar 4,16% atau masih di bawah batas 5%.

 

 

 

 

 

Exit mobile version