octa vaganza

Perajin Dompet di Lebak Banten Minta Pemerintah Kurangi Impor

Peluangnews, Lebak – Sejumlah perajin dompet di Kabupaten Lebak, Banten mulai tumbuh, paska tergerus oleh pandemi Covid-19. Perkembangan ini berdampak positif karena menumbuhkan ekonomi masyarakat setempat. Mereka saat ini menjadi penopang pasar di Jakarta.

“Kita di sini menjadi sentra usaha kerajinan dompet,” kata Rahmat (45) seorang perajin di Desa Giri Mukti Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, seperti dilansir dari LKBN Antara, Kamis (20/7/2023)

Usaha kerajinan dompet di wilayahnya, ungkap Rahmat, sempat goyah selama dua tahun lebih dilanda pandemi. Kini mulai tumbuh dan berkembang, sehingga menggulirkan pendapatan ekonomi masyarakat juga lapangan pekerjaan.

Saat ini, jumlah perajin dompet mencapai 25 unit usaha dari sebelumnya lima unit usaha. Berkembangnya usaha kerajinan tersebut menyusul permintaan pasar
meningkat. “Semua produk dompet di sini dipasok ke Pasar Senen dan Mangga Dua Jakarta,” kata Rahmat.

Menurut dia, dirinya pekan ini mendapat permintaan pesanan pasar sebanyak 100 lusin dengan harga Rp350 ribu/lusin, sehingga diakumulasikan menghasilkan pendapatan Rp35 juta. Pendapatan sebesar itu, kata dia, menurun dibandingkan dua pekan lalu mencapai Rp50 juta.

“Kami berharap pemerintah dapat mengurangi jumlah produk impor, sehingga usaha kerajinan dompet menjadi unggulan pendapatan masyarakat dan menyerap tenaga kerja lokal,” kata Rahmat.

Begitu juga perajin yang lainnya, Nani (50) mengatakan dirinya pekan ini menerima pesanan dari pelanggan yang berjualan di Pasar Senen Jakarta, sebanyak 100 lusin dengan omzet Rp35 juta. Selama ini, permintaan kerajinan dompet termasuk normal dan mampu menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

“Kami memasok produksi dompet itu bisa mempekerjakan sebanyak 10 orang dengan
pendapatan rata-rata Rp150 ribu/hari. Kami minta pemerintah mengurangi produk impor sejenis, karena usaha ini mampu menghidupkan daerah kami,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengatakan saat jumlah perajin dompet di daerah ini sekitar 2.500 pelaku usaha dan menyerap tenaga kerja hingga 6.500 orang.

Kebanyakan produksi dompet itu dipasok ke sejumlah pasar di Jakarta. Produksi dompet itu dengan menggunakan bahan baku kulit dan benang yang dikerjakan secara manual di rumahnya masing-masing.

“Kami mendorong agar pelaku usaha kerajinan dompet di sini tumbuh dan berkembang, karena menyumbangkan kesejahteraan masyarakat,” katanya. (Aji)

Exit mobile version