Jakarta (Peluang) : Pencapaian ini ditopang oleh kredit investasi sebesar 13,65 persen yoy.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perbankan menyalurkan kredit pada Oktober 2022 tumbuh 11,95 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Secara bulanan (month to month/mtm) penyaluran kredit perbankan naik sebesar Rp 58,61 menjadi Rp 6.333,51 triliun,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.
Peningkatan penyaluran kredit tersebut utamanya menurut Dian, ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh sebesar 13,65 persen yoy. Dan jika dibanding dengan bulan sebelumnya, kredit perbankan tumbuh 0,93 persen (mtm).
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2022 tercatat tumbuh 9,41 persen yoy menjadi Rp7.927 triliun, meningkat dari laju pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,77 persen yoy. “Ini utamanya didorong peningkatan giro,” ujar Dian.
Selanjutnya, likuiditas industri perbankan pada Oktober 2022 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga.
Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 130,17 persen dibandingkan dengan September 2022 sebesar 121,62 persen dan 29,46 persen dibandingkan September 2022 sebesar 27,35 persen.
Kemudian, risiko kredit melanjutkan penurunan dengan rasio NPL (non perfoming loan) net perbankan sebesar 0,78 persen dan NPL gross 2,72 persen.
Sedangkan kredit restrukturisasi Covid-19 kembali mencatatkan penurunan sebesar Rp5,57 triliun menjadi Rp514,07 triliun. Jumlah nasabah juga menurun menjadi 2,55 juta dibandingkan dengan September 2022 sebanyak 2,63 juta nasabah.
Dian menjelaskan, posisi Devisa Neto (PDN) Oktober 2022 tercatat sebesar 2,01 persen, jauh di bawah threshold 20 persen,” ujar Sian.
“CAR (Capital Adequacy Ratio) perbankan tercatat meningkat menjadi 25,13 persen dari posisi September 2022, sebesar 25,09 persen,” tandasnya.