
Peluang News, Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar menyampaikan, terjadinya deflasi dan penurunan jumlah kelas menengah tidak berdampak signifikan terhadap sektor jasa keuangan di Indonesia.
“Terjadinya deflasi dan penurunan jumlah kelas menengah itu dilihat dari angka-angka yang ada dalam sektor jasa keuangan nampaknya belum memperlihatkan atau tidak memperlihatkan dampak yang signifikan,” kata Mahendra dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK Bulanan, Jumat (6/9/2024).
Kendati demikian, ia memastikan bahwa OJK akan terus berkomitmen untuk melakukan antisipasi terhadap dampak-dampak yang kurang baik.
“Untuk mengantisipasi kemungkinan atau potensi negatif dari hal-hal tadi itu, pemerintah bekerja sama dengan kami maupun juga dalam forum KSSK berupaya untuk stabilitas sektor keuangan tetap dijaga,” jelasnya.
Bahkan, ia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2024 tetap terjaga di atas 5 persen.
“Hal ini mencerminkan suatu pencapaian yang baik di tengah kondisi perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian geopolitik yang berkepanjangan,” ujar Mahendra.
“Dalam konteks itu sebenarnya tingkat pertumbuhan tadi tentu merupakan berita baik bagi Indonesia ya, karena ternyata bisa tetap terjaga,” imbuhnya.
Meskipun terjadi deflasi, namun inflasi inti tercatat tetap naik sebesar 1,95 persen, dibandingkan periode yang pada sama tahun lalu.
Dengan demikian, maka hal ini menunjukkan bahwa permintaan tetap memperlihatkan peningkatan lihatkan peningkatan. Sedangkan untuk kredit perbankan secara menyeluruh tetap tumbuh sebesar 12,4 persen.