
Peluang News, Jakarta – Penjualan hewan kurban di sejumlah daerah di Indonesia tahun ini sepi pembeli dibandingkan tahun lalu.
Di Pasar Hewan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, para pedagang mengeluhkan penjualan hewan kurban lesu.
Pedagang hewan kurban di pasar itu, Saroji (58), misalnya, mengaku sampai dua minggu menjelang perayaan Idul Adha, baru menjual 140 ekor sapi jenis limosin, simental, dan madura.
Padahal, tahun lalu, peternak sapi asal Sleman, Yogyakarta, itu bisa melepas 360 ekor sapi. “Kemungkinan karena ekonomi masyarakat (lesu),” ujarnya, Jumat (7/6/2024).
Saroji mematok harga sapi dengan bobot 3-4 kuintal mencapai Rp 25 juta. Kebanyakan orang membeli jenis sapi ini.
Setali tiga uang, pedagang kerbau asal Purworejo, Pras (40) mengaku penjualan pada 2023 lebih tinggi dibandingkan tahun ini.
Meski begitu, sudah sejak Mei lalu Pras berhasil menjual lebih dari 100 ekor kerbau yang dikirimkan ke wilayah pantai utara, seperti Pati dan Kudus.
Harga kerbau untuk bobot 4 kuintal senilai Rp 21 juta – Rp 25 juta. Sedangkan paling mahal Rp 35 juta dengan berat 6 kuintal.
“Tinggian (penjualan) tahun lalu. Sekarang bersamaan dengan orang tua mendaftarkan anak ke sekolah. Jadi, (permintaan hewan) kurban berkurang,” kata dia.
Di Demak, Jawa Tengah, penjualan hewan kurban merosot drastis hingga 50%. Salah satu sebab merosotnya yaitu dampak banjir pada Februari dan Maret 2024 lalu. Ini masih dirasakan para pengusaha kambing jelang Idul Adha.
Pedagang kambing H. Malik, Nur Hadi (50) mengatakan jelang Idul Adha tahun lalu kandang tempatnya bekerja selalu dipenuhi pembeli.
Dia menduga sepinya permintaan hewan kurban lantaran baru terkena musibah banjir yang menyebabkan para petani gagal panen.
Hadi mencontohkan, beberapa warga desa di Kecamatan Karanganyar setiap tahunnya memesan kambing tidak kurang dari 100 ekor. Namun kini pemesanan bisa dihitung jari.
“Kalau di kampung-kampung sebelum banjir itu ya 100 ekor lebih. Tapi yang nanya-nanya banyak,” tuturnya.
Dia menambahkan, harga kambing yang dijual berkisar antara Rp 2,5 juta-Rp 6 juta. Harga tersebut sudah diskon atau lebih murah dari harga tahun lalu dengan selisih Rp 150.000-Rp 200.000.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, Joni Indarto mengatakan, berdasarkan acuan tahun lalu, kebutuhan kambing dan sapi masing-masing di angka 12.000 dan 4.000 ekor.
Jumlah tersebut mencukupi kebutuhan hewan kurban. “Kabupaten Magelang surplus. Karena salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang hewan ternaknya banyak,” katanya, mengakhiri. []







