hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Pengurus Baru, Semangat Baru, Ini Tekad InKUD Untuk Kembalikan Masa Kejayaan KUD

Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa (InKUD), Portasius Nggedi/Dok. Peluangnews-Hawa

Peluang news, Jakarta – Portasius Nggedi, Ketua Umum Inkud yang baru terpilih mengklaim punya jurus jitu agar KUD lebih bertaji dalam perdagangan komoditas pertanian dan kelautan untuk menopang perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Pengurus baru, semangat baru, ini yang diusung ‘kabinet’ Induk Koperasi Unit Desa (InKUD) di bawah kepemimpinan Portasius Nggedi, yang biasa disapa dengan Porta.

Sejumlah program kerja telah disiapkan agar peran KUD kembali menggigit terutama dalam tata niaga komoditas pertanian, perkebunan, dan kelautan sehingga petani dan nelayan dapat lebih sejahtera.

Porta mengungkapkan, InKUD akan meningkatkan diversifikasi bisnis dan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berkembang.

Selain itu, InKUD juga akan mengoptimalkan teknologi digital agar dapat membuat proses bisnis menjadi lebih efisien.

“Kami juga akan membuka peluang, kerja sama dengan berbagai mitra usaha eksternal untuk memberikan nilai tambah kepada para anggota,” ungkapnya.

Seperti diketahui, sebelum orde reformasi pemerintah saat itu, InKUD ditempatkan sebagai pemain utama dalam perdagangan komoditas pertanian seperti cengkeh, beras, kopi dan lain-lain.

Selain itu, InKUD juga berperan dalam distribusi pupuk dan alat-alat pertanian serta kelautan. Guyuran dana besar dan beragam privilege diberikan kepada InKUD yang beranggotakan KUD hingga ke pelosok desa di hampir seluruh tanah air.

Menurutnya, saat ini InKUD seolah-seolah mati suri, peran-perannya pun telah diambil alih oleh korporasi swasta dan BUMN. Jika ada KUD yang masih eksis, bisa dipastikan kekuatannya sudah tak sekuat pada zaman orde baru.

Oleh karena itu, Porta mendesak agar pemerintah dapat lebih memperhatikan keberadaan InKUD seperti sebelum era reformasi.

“Saat ini koperasi malah seakan-akan dipaksa untuk terjun dalam persaingan pasar bebas, termasuk bersaing dengan para kapitalis,” ucap Porta.

“Padahal, pemerintahan boleh saja berganti. Namun, kebijakan pro rakyat seyogianya jangan sampai dihapus ketika terjadi peralihan kekuasaan. Apalagi menggeser peran InKUD yang beranggotakan koperasi-koperasi primer KUD dengan total anggota sebanyak 13 juta orang,” tuturnya.

Salah satu tindakan konkret yang akan dilakukan Porta adalah berjuang agar Induk KUD alias InKUD ini dapat kembali sebagai distributor barang-barang pertanian dan kelautan yang sifatnya subsidi dari pemerintah.

Proses lobi dengan seluruh pemangku kepentingan akan dilakukan untuk merealisasikan rencana tersebut.

Karena dalam era perdagangan bebas seperti sekarang, bukan hal mudah untuk mendapatkan keistimewaan sebagai penyalur produk meski berlabel subsidi.

Tudingan monopoli akan mudah sekali diarahkan kepada pihak-pihak yang menguasai distribusi barang dalam presentase tertentu.

Oleh karenanya, diperlukan terobosan-terobosan baru agar koperasi khususnya yang bergerak di sektor perdagangan komoditas bisa tetap eksis.

pasang iklan di sini