JAKARTA—-Wabah virus corona (Covid-19) yang kian meluas mulai mengganggu jumlah kunjungan di sejumlah pusat perbelanjaan (mal). Kalangan penyewa atau tenant terkena dampak dengan berkurangnya omzet penjualan yang signifikan.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alexander Stefanus Ridwan penurunan pembelian di beberapa mal di Jakarta menembus 70% .
Secara singkat, dia menjelaskan jika saat ini pihaknya hanya bisa menawarkan berbagai insentif keringanan pada tenant salah satunya dengan menunda pembayaran sewa pusat perbelanjaan paa periode April sampai dengan Juni 2020.
Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Pakuwon Jati ini menyebutkan banyak dari anggota APPBI memilih untuk membuka mal pada pukul 11.00 dan tutup pukul 20.00.
“Saat ini, kami tidak bisa menawarkan apapun kepada pengunjung, jadi kami berikan kemudahan pada tenant, salah satunya berupa cicilan sewa tiga bulan. Jadi untuk periode April sampai Juni tidak usah membayar,” jelasnya, Selasa (24/3/20).
Lebih lanjut, asosiasi ini juga berharap ada uluran tangan dari pemerintah berupa keringanan pajak penghasilan karyawan (PPh pasal 21) dan PPh final. Dengan cara itu, menurutnya kas perusahaan bisa terjaga.
Selain itu, pihaknya juga masih merundingkan beberapa langkah strategis untuk meringankan penurunan omzet di bisnis pusat perbelanjaan bersama dengan pengusaha lain. Namun, pihaknya belum bisa memberi detail lebih jauh dan menyebut akan mengambil langkah relaksasi.
“Mungkin kami akan bergerak ke penjualan secara daring, tetapi ini masih dirundingkan. Kami belum bisa merencanakan bisnis di tengah wabah yang semakin parah, maka kami coba relaksasi sedikit,” lanjutnya. (Fadli)