hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Penguatan Rupiah, Ekonom UI: Pemerintah  Bisa  Undang  Jack Ma Berinvestasi

Muliadi Widjaja-Foto: irvan Sjafari.

JAKARTA—-Selama dua hari berturut-rutur  nilai tukar rupiah mampu menguat terhadap dolar AS sejak Kamis (6/6/2018) hingga Jumat (7/9/2018).  Data Bloomberg mengungkapkan,  nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 24 poin atau 0,16% di level Rp14.869 per dolar AS pada Jumat pagi, setelah mencapai level Rp14.893 per dolar pada Kamis (6/9/2018). Padahal pada Rabu (5/9/2018) dolar nyaris menyentuh Rp15 ribu.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengucapkan rasa syukurnya dan memberikan apresiasi kepada pemerintah melakukan langkah kongkrit menurunkan defisit transksi berjalang (CAD). “Sejumlah langkah akan terus dilakukan,” ucap Perry seusai Salat Jumat, (7/9/2018).

Langkah-langkah itu antara lan penerapan madatori biodiesel 20 persen atau B20. Langkah ini diharapkan mampu menekan impor minyak hingga 2,2 miliar dollar AS dalam waktu 4 bulan menuju akhir 2018 ini.  Begitu juga dengan penerapan pembatasan impor melalui pajak penghasilan pasal 22 (PPh pasal 22) yang baru saja diumumkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Perry juga menyebut sejumlah langkah terkait pariwisata sudah dilakukan. Dia juga mengapresiasi pengusaha yang mempunyai hasil devisa dan valuta asing untuk menjual valasnya. Hal ini disebut akan menambah pasokan valas di pasar.

Namun menurut pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI Muliadi Widjaja Kebijakan fiskal itu sebenarnya  efeknya tidak langsung. Tidak serta merta kebijakan biodiesel dan pembatasan impor lalu menyebabkan rupiah menguat.

“Rupiah menguat itu aspek Demand -Supply dari pasar. Penguatan Rupiah lebih karena intervensi Bank Indonesia. Aspek kebijakan fiskal dampaknya jangka menengah,” peraih gelar doktor dari George State University ini kepada Peluang, Jumat (7/9/2018).

Muliadi mengingatkan pemerintah agar tetap memperhatikan cadangan devisa dan hutang luar negeri. “Pembayaran Hutang Luar Negeri itu menggerus cadangan devisa. Penguatan rupiah hanya sementara. Jika tidak ada peningkatan cadangan devisa maka rupiah bisa merosot lagi. ” kata dia.

Muliadi  mengusulkan, pemerintah juga bisa meminta para pengusaha indonesia agar menaruh USD nya di Indonesia, “Atau mengundang FDI (Foreign Direct Investement)  seperti Jack Ma untuk berinvestasi di Indonesia dalam jangka panjang,”  tutupnya (van).

pasang iklan di sini
octa investama berjangka