octa vaganza
Fokus  

Penggagas Pelaksana di Balik Kelahiran Iwapi

Dengan rekam jejak yang cemerlang di bidang minat dan jalur karier yang ditekuninya, jika ditanya profesi, Dewi Motik Pramono menyebut dirinya ibu rumah tangga.

NAMANYA dikenal luas. Aktif dalam berbagai kegiatan usaha, pendidikan dan kemasyarakatan. Ia penulispengajar,  dan motivator. Sosio-entrepreneur yang giat menggelorakan koperasi dan usaha kecil-menengah pada rakyat kecil. Bersama Kemala Motik Pramono, kakak beradik itu merupakan pendiri dan Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi), yang resmi berdiri 10 Februari 1975.

Terlahir dengan nama Cri Puspa Dewi Motik, ia banyak mewarnai dunia perempuan di Indonesia. Anak ke-4 dari 9 bersaudara itu telah menunjukkan aneka keahlian sejak usia muda. Selama kuliah, baik di dalam maupun luar negeri, ia selalu berusaha mencari uang sendiri dengan berbagai cara.

Menyelesaikan pendidikan S-1 Ekonomi di IKIP Rawamangun; Bachelor of Art di Florida University, AS; S-2 Bidang Pengkajian Ketahanan Nasional di Universitas Indonesia; S-3 Bidang Pendidikan dan Kependudukan & Lingkungan Hidup di Universitas Negeri Jakarta.

Mendirikan Yayasan Putri Ayu (1981); Ketua Umum Iwapi (1982); Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) periode 2009-2014. Dosen Seminar Kewirausahaan di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti dan Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta; Dosen Luar Biasa Ilmu Kesejahteraan Keluarga Indonesia di Universitas Negeri Jakarta (dahulu IKIP).

Sepulang menyelesaikan studi di Amerika Serikat, Dewi meneruskan usaha orang tuanya di bidang ekspor impor, sembari menggarap beragam jenis usaha lain. Usaha garmen yang dipimpinnya bahkan sempat memiliki 3.500 karyawan.

Ibu dua anak ini terpilih sebagai Ketua Sub Konsorsium Usaha Jasa Boga dan Memasak Depdikbud, 1984-1990. Pada tahun yang hampir bersamaan, Dewi Motik terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Boga Indonesia Pusat, 1987-1999.

Ia punya misi yang kuat untuk membina dan memberdayakan para perempuan Indonesia. Tahun 2010, ia menjalin kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam menyosialisasikan program internet sehat. Ia juga memelopori terselenggaranya Kowani Fair sebagai ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan perempuan Indonesia.

Dewi kerap membawa nama Indonesia ke kancah internasional. Antaranya, menjadi delegasi Indonesia mewakili dunia usaha pada “Asia Pacific Forum for Environment and Development (APFED) di Jakarta tahun 2002; anggota delegasi Indonesia mewakili Business Forum dalam Preparqtory Committee IV Ministerial Meeting Wold Summit and Suistainable Development di Bali pada tahun yang sama. Uniknya, jika ditanya profesi, Dewi selalu menjawab dia ibu rumah tangga.

Saat ini, wanita 74 tahun itu menjabat sebagai direktur berbagai perusahaan swasta. Antara lain Pimpinan Umum De Mono Grup (Lembaga Pendidikan Keterampilan dan Kewiraswastaan De Mono dan Koperasi De Mono), di samping pimpinan di beberapa perusahaan.●(Nay)

Exit mobile version