hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Pengamat Soroti Perbedaan Fokus Isu Dalam Debat Capres Ketiga

pengamat menyoroti perbedaan fokus isu dalam debat capres ketiga di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024).

Peluang news, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menggelar debat calon presiden (capres) ketiga di di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (7/1/2024) malam.

Adapun tema dalam debat kali ini yaitu mengenai pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.

Mengenai tema-tema tersebut, seorang Pengamat Politik dari FHISIP Universitas Terbuka (UT), Insan Praditya Anugrah menyampaikan, ketiga capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo sepakat bahwa Indonesia perlu mempunyai peran global yang signifikan dan harus melakukan pembenahan secara internal terlebih dahulu.

“Pembenahan internal ini diperlukan untuk meningkatkan kapasitas dan daya tawar Indonesia dalam pergaulan internasional, namun mereka juga memiliki perbedaan fokus dalam peningkatan daya tawar,” kata Insan dalam keterangan yang diterima Peluang News, Senin (8/1/2024).

“Pada intinya, mereka sepakat bahwa kita baru dapat berperan di ranah global apabila sudah dapat memperbaiki kondisi internal. Perbaikan dari sisi internal ini penting karena dapat menentukan daya tawar Indonesia dalam pergaulan internasional,” sambungnya.

Menurut Insan, capres nomor urut 1 yakni Anies Baswedan, dinilai tampak begitu kuat dalam ranah diplomasi budaya, climate change, serta isu-isu keamanan non tradisional dan peran dalam merangkul negara-negara Selatan atau Global South.

“Namun, sayangnya Anies tidak realistis ketika anggaran terbatas namun menjanjikan kenaikan tunjangan yang cukup besar kepada para aparatur negara. Bahkan, Anies juga tidak satu suara dengan cawapresnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin,” ujarnya.

Pasalnya, Anies mengatakan, pihaknya ingin anggaran pertahanan naik menjadi 1-2%, sedangkan Cak Imin menyatakan tidak perlu adanya pembelian senjata apabila sedang berada dalam kondisi damai.

Kemudian, ia menilai bahwa capres nomor urut 2, yaitu Prabowo Subianto mempunyai ide yang dewasa mengenai peran geopolitik Indonesia yakni non-blok dan bebas aktif.

Menurutnya, Prabowo berusaha keras untuk tidak bermusuhan dan masuk blok tertentu namun tetap memiliki peran yang signifikan dalam perdamaian global.

“Hal ini dilakukan agar Indonesia dapat memiliki peran signifikan, maka Prabowo menekankan pentingnya nilai tambah melalui hilirisasi industri agar Indonesia punya posisi tawar yang tinggi,” jelas Insan.

Selain itu, Prabowo juga dinilai mempunyai kekuatan yang cukup baik dalam pengetahuan ketentuan-ketentuan teknis seperti prioritas usia pemakaian alutista di tanah air.

“Akan tetapi, sayangnya Prabowo tidak mengungkapkan data-data secara detail, kemungkinan karena sebagai Menteri Pertahanan, data-data yang terlalu detail juga tidak dapat dibuka untuk publik karena menyangkut pertahanan negara,” katanya.

Sementara untuk capres nomor urut 3 yakni Ganjar Pranowo, Insan menilai bahwa narasi populisnya kerap menekankan mengenai pentingnya investasi dan pembukaan lapangan pekerjaan di Indonesia.

“Selain itu, ia juga membuka sejumlah data detail soal pertahanan yang kemungkinan diperoleh dari tim di belakangnya. Namun, sayangnya sejumlah terminologi yang disebut Ganjar seperti dekolonisasi dan duta besar siber cenderung terbatas pada penyebutan tanpa memahami substansinya,” tutur Insan.

“Selain itu, Ganjar juga blunder dalam menjawab hubungan negara-negara selatan, dengan jawaban meningkatkan penghasilan Indonesia dari eksploitasi sumber daya alam. Jawaban ini tentunya selain menekankan pada eksploitasi sumber daya alam tanpa nilai tambah, namun juga tidak ada hubungannya dengan kerjasama negara-negara selatan,” tambahnya.

pasang iklan di sini