
Peluang News, Jakarta – Direktur Eksekutif Segara Research Institute Pieter Abdullah menegaskan, industri transportasi berbasis platform digital alias ride hailing menjadi tumpuan bagi pekerja di tengah tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) dan terbatasnya lapangan kerja formal.
Saat seseorang tidak kunjung mendapatkan pekerjaan formal, lanjut Pieter, pilihan yang pertama bukanlah menjadi buruh, tukang, atau pekerjaan non-formal lain seperti sopir pribadi namun masuk ke platform ride hailing.
“Pekerjaan sebagai driver ojol (pengemudi ojek online) menawarkan beberapa kelebihan, yakni fleksibilitas, kemudahan untuk dimasuki, dan memberikan income yang cukup. Mereka juga bisa melakukan hal lain,” kata Pieter dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (21/10/2024).
Menurut hasil survei yang digelar Segara Research Institute di Jabodetabek, Yogyakarta dan Makassar, pekerjaan informal memiliki hambatan untuk masuk yang relatif rendah dengan persyaratan bekerja yang minimal.
“Selain tidak ada persyaratan pendidikan, juga tidak ada modal yang memberatkan,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, pekerjaan informal menjadi pilihan utama ketika pekerja di sektor formal harus berhenti bekerja, baik karena diberhentikan (PHK) atau karena mengundurkan diri secara sukarela dengan berbagai alasan.
Dibandingkan pekerjaan informal lainnya, menurut Pieter, ada berbagai kelebihan yang ditawarkan pekerjaan sebagai pengemudi ojol. Meski sama-sama memiliki karakteristik fleksibel, driver ojol tidak terikat pada jam kerja yang ketat bahkan mereka bisa menentukan sendiri hari kerja maupun jumlah jam kerja.
Dia mengemukakan bahwa pekerjaan informal di platform ride hailing juga menawarkan kelebihan dari sisi fasilitas. Pekerja informal pada umumnya tidak memperoleh jaminan keselamatan kerja maupun jaminan kesehatan.
Tetapi, lebih dari 50% responden driver ojol mengaku mendapatkan bantuan fasilitas untuk mendapatkan jaminan keselamatan kerja dan sekitar 40% menyatakan adanya bantuan dari pemberi kerja untuk mendapatkan jaminan kesehatan.
“Meski biaya ditanggung sendiri, mereka difasilitasi oleh penyedia platform digital untuk mendapatkan jaminan keselamatan kerja. Ini berbeda dibandingkan pekerja informal lainnya yang dengan tegas menyatakan tidak mendapatkan jaminan keselamatan kerja dan jaminan kesehatan,” katanya.
Selain itu, keunggulan lain dari pekerjaan driver ojol adalah pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan penghasilan yang diperoleh oleh pekerja informal lainnya.
“Driver ojol ini merupakan pekerja mandiri. Mereka tidak menjadi pegawai platform, melainkan difasilitasi oleh platform digital. Dari sisi fleksibilitas, beban kerja, jaminan kesehatan, jaminan kesehatan, dan tingkat penghasilan, mereka relatif paling baik di antara seluruh pekerjaan informal,” jelasnya.
Semua orang menginginkan pekerjaan formal, ujar Pieter, tetapi dari tiga juta sampai empat juta angkatan kerja baru setiap tahun, sekitar satu juta orang yang bisa masuk ke pekerjaan formal. Sementara sebanyak dua juta sampai tiga juta orang lagi terpaksa masuk ke pekerjaan informal.
Hal itu, tambah Pieter, karena pemerintah tidak mampu untuk menyediakan lapangan kerja dengan mendorong pertumbuhan ekonomi yang cukup.
“Tugas pemerintah bukan memformalkan pekerjaan informal, karena pekerjaan informal merupakan penampung sementara. Pemerintah harusnya fokus meningkatkan derap ekonomi kita untuk memberikan pekerjaan formal ke angkatan kerja kita,” tutur Direktur Eksekutif Segara Research Institute tersebut. []