hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Energi  

Pengadaan BBM, Bahlil Minta SPBU Swasta tidak Paksakan Kehendak

Bahlil Tegaskan Tak Ada Perlakuan Khusus untuk AS dalam Pengelolaan Tambang Mineral Kritis
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia/Dok. Peluang News

PeluangNews, Jakarta – Badan usaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta diminta untuk tidak memaksakan kehendak terkait pengadaan bahan bakar minyak (BBM).

Permintaan itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025).

“Jangan swasta memaksakan kehendak gitu loh. Apalagi SPBU-SPBU ini kan. Jangan dikirain kita enggak paham, seperti orang Papua bilang, adek kau baru mau tulis, kakak sudah baca,” kata Bahlil

Permintaan Menteri ESDM tersebut menyusul kurangnya pasokan BBM pada SPBU swasta sejak akhir Agustus 2025, bahkan saat ini sejumlah SPBU sudah mengalami kekosongan stok.

Sebagai catatan, setiap badan usaha SPBU sudah mendapatkan kuota impor BBM sebesar 110% pada tahun ini, alias 10% lebih banyak dari realisasi penjualan bahan bakar tahun sebelumnya.

Namun kuota itu saat ini sudah habis, di mana pemerintah mengarahkan SPBU swasta untuk membeli base fuel atau BBM murni dari Pertamina yang masih memiliki kuota impor tahun ini.

Pembahasan transaksi base fuel itu pun dilakukan secara business to business (B2B) antara badan usaha swasta dan Pertamina. Badan usaha swasta sempat menyoroti base fuel Pertamina yang mengandung etanol 3,5%.

Meski kandungannya relatif kecil, keberadaan etanol itu tetap menjadi alasan SPBU swasta belum berminat memasok BBM dari Pertamina.

Namun demikian, Bahlil memastikan saat ini pembahasan B2B masih berjalan antara Pertamina dan badan usaha swasta. Dan Pertamina siap memenuhi kebutuhan BBM SPBU swasta.

Sebagaimana diberitakan, BBM di SPBU swasta masih langka. Sedangkan di SPBU Pertamina stabil.[]

pasang iklan di sini