Loyalitas Barnabas Hening pada Kopdit Pintu Air teruji oleh waktu. Selama 17 tahun ia bergabung dengan Kopdit terbesar di Indonesia itu mulai dari anggota biasa, pegawai sampai kini menjadi Ketua Pengawas. Dengan jam terbang selama itu, sudah banyak pengalaman yang diperolehnya.
“Awalnya cukup sulit menjadi Pengawas. Saya tidak bisa komputer sehingga untuk hitung-hitungan masih manual menggunakan kalkulator. Namun saya terus belajar sampai akhirnya bisa menjalankan tugas dengan baik,” ujar Barbanas Hening.
Bagi pria kelahiran Beit, 30 Desember 1967 ini, Kopdit ibarat rumah kedua dalam perjalanan hidupnya. Ia cukup bangga karena di tengah tekanan pandemi Covid-19, Kopdit Pintu Air tetap menunjukkan kinerja yang positif. Likuiditas tetap terjaga dan dukungan anggota semakin solid.
Dengan pengalamannya, Hening mewanti-wanti empat hal agar Kopdit Pintu tetap jaya. Bapak empat putra ini menyarankan agar membangun team work yang solid dari empat kekuatan besar lembaga yaitu Political Power (Pengurus dan pengawas), Social Power (Komite), Information Power (manajemen) dan Capital Power (anggota).
“Empat kekuatan besar tersebut perlu sinergi dan usaha-usaha di sektor riil perlu terus diperkuat,” pungkas suami dari Yosefina Nina Tantina ini.