hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Peneliti Indef Sebut Koperasi Indonesia Seharusnya Tumbuh dari Bawah

JAKARTA-—Koperasi seharusnya tumbuh dari bawah, bukan tumbuh karena dipaksakan dari  atas. Koperasi yang tumbuh dari bawah  seperti terjadi di Amerika Serikat, Selandia Baru dan Belanda menunjukkan kecenderungan  menjadi besar.  

Sementara di Indonesia koperasi  didirikan untuk mendapatkan fasilitas dari negara, bukan memberdayakan dirinya sendiri.  Fasilitas  seperti Kredit bukan dianggap sebagai pinjaman, atau pembelihan benih (bagi koperasi pertanian) dengan potongan harga kerap dianggap sebagai  pemberian bagi sebagian dari  mereka yang mendirikan koperasi.  Mereka beranggapan  negara ini yang menanggungnya. 

Demikian antara lain  diungkapkan peneliti ekonomi senior dari Institute for Development of Economi and Finance (INDEF) Muhammad Nawir Messi.

“Contohnya petani susu di Belanda atau Selandia baru berkumpul dan mendirikan koperasi agar mereka bisa menentukan harga untuk  konsumen. Sehingga mereka bisa bersaing di pasar menghadapi pabrik besar. Seharusnya di Indonesia para petani cengkeh mendirikan koperasi agar bisa menghadapi pabrik  rokok,”  ujar  Master di bidang Manajemen Pembangunan dan Lingkungan dengan spesialisasi di bidang Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dari The Australian National University (1994) ini.

Yang  perlu dilakukan pemerintah hanya penyuluhan bagaimana mengembangkan koperasi. Kalau sudah tumbuh baru diberikan bantuan sesuai kebutuhannya.     

 “Di Indonesia, koperasi bahkan berdiri  seperti bedah caesar. Tidak seperti di negara luar koperasi punya tempat  dalam sistem perekonomian. Bahkan  koperasi yang maju  justru muncul di negara-negara yang tidak ada Kementerian Koperasinya,” ujar Nawir menjawab pertanyaan  Peluang, usai sebuah acara diskusi di Jakarta Kamis (11/4/2019).

Meskipun demikian Nawri juga menyebutkan bahwa ada juga koperasi di Indonesia yang maju. Jika diteliti maka koperasi yang maju itu berangkat dari kesadaran anggotanya sendiri bahwa mereka mendirikan koperasi untuk maju bersama.

Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) ini  juga menuturkan pengenaan pajak  sebesar 0,5 persen adalah hal yang juga baik. Namun yang lebih menentukan motif mereka yang mendirikan koperasi ini untuk maju dan punya bargainning bukan mengharapkan fasilitas pemerintah (Irvan Sjafari).

pasang iklan di sini