Seluruh unit usaha mencatatkan kinerja positif sepanjang 2018. Dukungan anggota pun terus meningkat terhadap usaha Koperasi.
Para pengurus Pusat Koperasi Pegawai RI (PKPRI) – DKI Jakarta bisa tersenyum lega menutup Tahun Buku 2018. Pasalnya, seluruh target yang dibebankan dalam RAT tahun sebelumnya dapat tercapai atau bahkan terlampui.
Hasanuddin Bsy, Ketua Umum PKPRI DKI Jakarta mengatakan seluruh unit usaha yang dikelola Koperasi dapat berjalan dengan baik. Saat ini , PKPRI DKI mengelola usaha SPBU, penyewaan gedung, dan simpan pinjam. “Seluruh unit usaha mencapai hasil yang optimal sepanjang 2018,” ujar Hasanuddin.
Unit usaha simpan pinjam membukukan pendapatan kotor sebesar Rp1,71 miliar, tumbuh 8% dibanding realisasi 2017 senilai Rp1,59 miliar. Unit usaha SPBU Sukapura sebesar Rp2,46 miliar, naik 31% dari tahun sebelumnya Rp1,87 miliar. Begitu pula dengan SPBU Sepatan yang berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp3,59 miliar atau sama denga 2017. Sedangkan Pendapatan Sewa sebesar Rp1,16 miliar, tumbuh 9% dibanding 2017 Rp1,06 miliar. Total Pendapatan sebesar Rp8,92 miliar, naik 10% dari tahun sebelumnya Rp8,11 miliar.
Sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha, pos Pendapatan Lain-Lain ikut naik sebesar 4% dari Rp191,38 miliar menjadi Rp199,58 miliar. Sedangkan Biaya Lain-lain (Bunga Bank) tercatat naik 67% menjadi Rp553,93 miliar, dari tahun sebelumnya Rp332,16 miliar. Sehingga SHU sebelum pajak sebesar Rp2,20 miliar, tumbuh 9% dari 2017 Rp2,02 miliar.
Peningkatan Pendapatan diikuti dengan naiknya dukungan anggota. Ini dibuktikan dengan meningkatnya Simpanan Anggota menjadi Rp14,71 miliar, tumbuh 7,6% dari 2017 Rp13,67 miliar. “Dukungan anggota sangat penting untuk perkembangan usaha Koperasi,” kata Hasanuddin.
Untuk meningkatkan loyalitas Anggota, Pengurus telah memberikan Pembinaan dan Penguatan yang dilaksanakan melalui Pengembangan SDM Koperasi, Bimbingan Teknis dan penguatan permodalan. Diharapkan, melalui kegiatan tersebut partisipasi anggota tetap terjaga.