Foto istimewaPeluangnews, Jakarta – Pendapatan usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengalami peningkatan sebesar Rp 11 triliun atau bertumbuh 7,7%.
Hal itu sebagai kontribusi dari kinerja pendapatan tol sebesar Rp 9,8 yang meningkat 5,1% dari kuartal III pada 2022. Juga kontribusi kinerja pendapatan usaha lain sebesar Rp 1,2 triliun atau naik 34,8 % dari periode sebelumnya. Demikian diungkapkan Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga, Nixon Sitorus di Jakarta, Selasa (5/12/2023).
“Realisasi EBITDA Perseroan juga meningkat. Yakni mencapai Rp6,8 Triliun, meningkat 5,7% dari Kuartal III Tahun 2022 dengan realisasi EBITDA Margin mencapai level 62,1% di tengah pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru dan peningkatan mobilisasi masyarakat yang menjadi katalis positif atas kenaikan volume lalu lintas perseroan,” kata Nixon.
Jasa Marga mencatat total aset Perseroan sebesar Rp 124,9 Triliun dan membukukan laba bersih sebesar Rp 5,97 Triliun hingga Kuartal III Tahun 2023.
Hingga kuartal III 2023, jelas dia, PT Jasa Marga (Persero) Tbk masih memegang posisi market leader di industri jalan tol Indonesia. Total panjang jalan tol Jasa Marga Group yang telah beroperasi adalah 1.260 KM. Hal ini merepresentasikan 47 % panjang jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia.
Sedangkan total konsesi jalan tol yang dimiliki oleh perseroan di periode yang sama adalah sepanjang 1.736 KM di seluruh Indonesia. Jumlah konsesi ini termasuk penambahan konsesi terbaru yang diperoleh perseroan yaitu Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,05 KM yang dikelola oleh PT Jasa Marga Akses Patimban (JAP).
Jasa Marga merupakan perusahaan BUMN, pengelola jalan tol pertama dan terbesar di Indonesia. Saat ini Jasa Marga memiliki 36 konsesi jalan tol, yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Pengelolaan konsesi jalan tol ini dilakukan oleh induk perusahaan untuk sembilan ruas jalan tol, sub holding sebanyak 13 ruas jalan tol dan anak perusahaan 14 ruas jalan tol. (Yth)
