hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Pemutakhiran Data Kunci Solusi Masalah Perunggasan

JAKARTA— Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad produksi unggas di Indonesia termasuk tinggi sekali sebanyak tiga juta ekor per tahun sejak 2017.  Selain itu konsumsi per kapita ayam ras pedaging pada 2018 mencapai 5, 58 kg. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga mengungkapkan kontribusi peternakan pada pDB mencapai 1,73% meningkat 1,58%  dari berapa tahun lalu dan sub sektor unggas memberikan kontribusi 60% dalam peternakan itu.

“Sayangnya kebijakan untuk peternakan unggas  memicu over supply ayam broiller, harga ayam najlok, tetapi harga pakan naik hingga keuntungan turun. Belum lagi masuknya ayam impor,” ujar Tauhid dalam webminar, Rabu (11/11/20) bertajuk “Menata Ulang Industri Unggas Yang Berdaya Saing”.

Selain itu kebijakan DOC (day old chicken/pembibitan ayam) tidak efektif dilakukan, bergantung pada perusahaan besar.  Ini mebuat ketergantungan peternak kecil dan mandiri. Data keseimbangan supply-demand terutama pada DOC menjadi krusial guna memberikan referensi bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan yang tepat, terutama dalam mengatasi kelebihan produksi DOC. 

Tauhid menyarankan, Kementerian Pertanian melakukan pemutakiran data terkait industri perunggasan. Data menjadi informasi penting dalam rangka pengaturan kebijakan, misalnya jumlah DOC, berapa data kandang, karkas, parent stock. Sayangnya  informasi yang asimetris, membuat situasi pengambilan keputusan menjadi tidak tepat atau terlambat.

Sementara Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Nasrullah, mengaku masih mendalami persoalan pelik industri perunggasan nasional yang kerap menghadapi masalah anjloknya harga.

Nasrullah mengakui pangkal persoalan jatuhnya harga saat ini dinilai akibat berlebihnya pasokan secara nasional. Namun kelebihan pasokan ini  tidak terjadi secara nasional, melainkan sebatas tingkat daerah.

Selain itu, harga yang jatuh hanya pada level livebird atau ayam hidup siap potong. Jatuhnya harga tidak terjadi pada bibit ayam, maupun ayam indukan.

“Harga di tingkat konsumen juga stabil tinggi. Bahkan di sejumlah daerah melebihi Rp50 ribu per kilogram,” kata Nasrullah dalam kesempatan yang sama. 

Dia menyampaikan tugas Kementerian Pertanian sudah selesai untuk sektor perunggasan.Indonesia sudah mampu berswasembada.  Persoalan fokus untuk komoditas sapi dan kerbau yang masih dipenuhi oleh impor sekitar 39 persen dari total kebutuhannya.

“Kami meminta para ahli dan pakar untuk turut membantu pemerintah mencari solusi terbaik dalam membenahi perunggasan dalam negeri,” tutup Nasrullah (Van).

pasang iklan di sini