peresmian bank wakaf-foto: humas Pemprov Jabar.,
BANDUNG—-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, saat ini terdapat delapan ribu pesantren di Jawa Barat. Mayoritas penghuni dan warga di sekitarnya secara ekonomi tergolong tidak mampu.
Untuk itu, Emil demikian sapaan akrabnya menyebutkan, pihaknya mendorong pendirian bank wakaf mikro di setiap pesantren.
“Jika setiap pesantren punya bank wakaf mikro dengan tiga ribu nasabah, maka perkirannya akan ada 24 juta warga tidak mampu yang meningkat kesejahteraannya,” ungkap Emil usai meresmikan Bank Wakaf Mikro Ponpes Persis 84, di Jalan Ciganitri, Kabupaten Bandung, Sabtu (6/4/19)
Pembentukan bank wakaf mikro tersebut bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Diharapkan kehadiran bank wakaf mikro ini dapat mengangkat taraf hidup masyarakat.
“Bank wakaf mikro ini kami akan gulirkan di seluruh pesantren di Jabar. Ini bentuk dukungan penuh kami kepada OJK,” ujar arsitek alumni ITB ini.
Pemprov Jabar, kata dia, menghadirkan bank wakaf mikro juga untuk mencegah akses pinjaman keuangan warga ke rentenir. Sebab bank wakaf mikro menyediakan pinjaman keuangan tanpa bunga.
“Jadi tidak ada alasan tidak ada akses pendanaan. Kebijakanini juga mencegah rakyat kecil meminjam ke rentenir,” pungkas Emil, seraya mengatakan Bank Wakaf Mikro bank wakaf telah hadir di daerah Cirebon, Ciamis, Garut, Sukabumi, dan Cianjur.
Ketua Komisioner OJK Wimboh Santoso yang hadir dalam acara menuturkan, OJK ingin berkontribusi lebih optimal terhadap pembangunan di Jawa Barat khususnya sektor keuangan.
“Jabar sangat penting dan jadi indikator nasional, penduduknya juga paling besar sehingga kami menaruh perhatian ke Jabar,” ujar Wim.