octa vaganza

Pemkot Bandung Bangun Pasar Hijau dan Hemat Energi

BANDUNG—-Pemerintah Kota Bandung menargetkan merampungkan Pasar Cihaurgelis akhir 2019 ini, setelah sempat tertunda.  Pasar yang akan berubah nama menjadi Pasar Geulis ini  menjadi pasar pertama  yang menggunakan konsep hemat energi.

Arsitek Perencana Pasar Geulis, Wahyu Edi Suwarno mengungkapkan, pasar  dengan lebar 27 meter dan panjang 50 meter, dirancang agar sinar matahari akan tembus ke dalam pasar. Hal itu bisa menghemat penggunaan listrik.

“Selain hemat energi konsep hijau juga bakal hadir di pasar ini. Lantai pertama untuk pedagang basahan akan ditata dengan konsep hijau. Idealnya dihadirkan tanaman hidroponik. Tetapi dengan anggaran yang ada, kita gunakan dengan yang lebih terjangkau,” jelas dia saat meninjau pembangunan Pasar Cihaurgeulis bersama Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat meninjau Pasar Cihaurgeulis, Selasa (27/8/19).

Dengan demikian Pasar Cihaurgeulis bakal menjadi pasar tradisional dengan suasana nyaman.

Sementara pada kesempatan yang sama Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, pasar ini akan terdiri dari 540 ruang dagang. Jumlah tersebut akan ditempati oleh 380 pedagang lama. Sedangkan sisanya untuk perajin kaos.

“Intinya kita mengutamakan pedagang lama di Cihaurgeulis. Mereka harus bisa kembali masuk ke dalam pasar,” ungkap Yana.

Sementara para perajin kaos Suci juga diharapkan bisa masuk ke sini. Karena diperkirakan, para perajin dari sentra kaos itu  akan tergusur oleh proyek BUTR (Bandung Intra Urban Toll Road).

Berdasarkan rencana, pasar ini akan terdiri dari 4,5 lantai. Lantai dasar untuk pedagang keringan, lantai 1 (pedagang basahan), lantai 2 (pedagang keringan), dan terakhir untuk para pengrajin sentra kaos Suci. 

Exit mobile version