BANYUMAS—Bupati Banyumas Achmad Husein bersama Ketua Dekranasda Banyumas Erna Husein menyerahkan safety belt (sabuk pengaman) kepada para penderes gula kelapa di Desa Kesegeran, Kecamatan Cliongok sebanyak 167 unit dan Desa Kedungurang sebanyak 25 unit di Balai Desa Kasegeran, Senin (10/2/20).
Ketua Dekranasda Erna Husein mengungkapkan penyerahan bantuan sabuk pengaman ini merupakan bantuan CSR dari Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia. Hanya saja memang belum semua penderes mendapatkan sabuk pengaman ini.
“Hal ini merupakan langkah awal untuk menyelamatakan para penderes,” kata Erna.
Selain itu juga ada penyerahan Santunan Klaim Jaminan Kecelakaan Kerja dan Sosialisasi Program Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian dari BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto.
Erna mengungkapkan tingginya resiko kecelakaan saat menderes mendorong Pemerintah untuk terus berupaya menciptakan inovasi terkait alat keselamatan kerja yang dipergunakan penderes saat bekerja menderes gula kelapa.
Sementara Bupati
Banyumas Ahmad Husein mencatat sebanyak 702 penderes nira kelapa di Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah, dilaporkan mengalami kecelakaan kerja sejak 2014 hingga
2019 lalu. Sebagian penderes nira kelapa tewas akibat kecelakaan kerja dan
tidak sedikit yang mengalami cacat permanen.
“Angka korban terbilang besar. Saya sakit kalau dengar penderes jatuh dari
pohon. Untuk tanda tangan santunan penderes jatuh itu saya tidak diam saja,
tapi sakit betul,” kata Husein.
Husein berharap penderes menggunakan alat keselamatan berupa sabuk pengaman dengan disiplin.
Di Kabupaten Banyumas terdapat sekitar 26.580 penderes. Data Bagian Kesra Setda Kabupaten Banyumas mengungkapkan sejak 2017 hingga Oktober 2019 terdapat 323 kasus kecelakaan penderes, di mana sebanyak 236 penderes mengalami cacat dan sebanyak 87 tewas.