hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Pemilu 2024 Menentukan Nasib Kota Depok Lima Tahun Mendatang

Foto : Peluangnews

Peluangnews, Depok – Calon anggota legislatif (caleg) Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat,Tutun Sufiyan minta warga untuk selektif dalam memilih calon anggota legislatif pada Pemilu 2024 mendatang.

Caranya, yakni dengan melihat rekam jejak para caleg sebelum menjatuhkan pilihan. Pemilihan anggota legislatif juga akan sangat menentukan nasib Kota Depok khususnya Kecamatan Sukmajaya untuk lima tahun ke depan.

“Jangan sampai caleg yang dipilih tidak berintegritas. Bila berjanji tak direalisasi, tidak peduli dengan lingkungan dan masyarakat yang diwakilinya. Sebelum mencoblos, lihat dulu rekam jejaknya,” tandas Tutun saat sosialisasi dengan warga RW 12 Kecamatan Sukmajaya, Sabtu (2/12/2023). Hadir dalam acara ini antara lain Ketua RW 12 Mulyanto, para pengurus PKK, kader Posyandu, dan Komikus Gerdi WK.

Caleg nomor 5 dari PDIP Dapil 4 Sukmajaya ini mengingatkan masyarakat jangan melakukan kesalahan dalam memilih figur. Perjalanan lima tahun ke belakang dapat diambil pelajaran seperti di wilayah Kecamatan Sukmajaya yang tidak mengalami kemajuan berarti.

Anggota Dewan terkesan tidak memperjuangkan kepentingan masyarakat yang telah memilihnya. Mereka hanya diam ketika masyarakat menghadapi persoalan di lingkungannya seperti masalah sampah, kemacetan lalu lintas, pendidikan dan masalah kesehatan. Sejatinya anggota DPRD, berani bersuara lantang, dan mengoreksi pemda agar masalah-masalah tersebut diatasi.

Selama ini anggota Dewan juga jarang turun ke lapangan untuk mengetahui persoalan masyarakat. Mereka baru mendekati rakyat hanya di saat menjelang pemilu.

Terkait masalah banjir di Depok, Tutun mengatakan seharusnya tidak perlu terjadi kalau saja pemda mau menata lingkungannya dengan sungguh-sungguh. Memperbaiki fungsi saluran-saluran air, mengeruk kali, memelihara dan menjaga situ-situ yang ada, dan menyediakan lahan ruang terbuka hijau.

“Banjir tidak akan terjadi bila pemerintah kota memerintah dengan benar, mengerahkan organnya dan memberi penyuluhan kepada masyarakat agar lingkungan dapat terjaga dengan baik dan benar,” ujarnya.

Di sisi lain, dia menyesalkan Pemda Depok terkesan tidak memfasilitasi para pemuda atau kaum Gen Z untuk berkreatifitas dalam kesenian/kebudayaan, dan berolahraga. Kegiatan bidang-bidang ini tidak nampak diberikan ruang. Karena itu, Tutun Sufiyan yang mantan birokrat ini bertekad bila terpilih sebagai anggota Dewan, dia akan mengadvokasi lima pilar perjuangannya.

Pertama, akses pendidikan dan kesehatan gratis melalui rumah sakit dan sekolah milik pemerintah pusat dan daerah. Kedua, perbaikan infrastruktur jalan dan lingkungan seluruh kompleks perumahan di Kota Depok. Ketiga, penciptaan lapangan kerja berbasis digital dengan melakukan pemberdayaan UMKM untuk kelompok ibu rumah tangga dan kepemudaan. Keempat, mendorong reformasi birokrasi berbasis kinerja dan karya yang dihasilkan. Kelima, pengelolaan sampah terpadu untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan hijau.

Di luar lima pilar itu, alumnus UNPAD angkatan 1980 jurusan Ilmu Pemerintahan tersebut ingin memberdayakan ekonomi masyarakat di Kecamatan Sukmajaya dengan mendirikan koperasi.
“Nanti masyarakat yang menjalankan koperasinya, saya membantu permodalannya,” jelas Tutun, mengakhiri. (Yth)

pasang iklan di sini