Site icon Peluang News

Pemerintah Terus Negosiasi dengan AS untuk Turunkan Tarif Besi dan Baja 50%

Edi Prio Pambudi-Foto: BNPB.

PeluangNews, Jakarta – Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan, pihaknya terus negosiasi untuk menurunkan tarif balasan atau resiprokal Amerika Serikat, khususnya tarif besi dan baja domestik yang masih dikenakan tarif 50%.

“Masih dalam proses, nanti kita negosiasikan lagi,” kata Edi di Jakarta, Jumat (8/8/2025).

Sebagaimana diketahui, tarif resiprokal baru antara Indonesia dan Amerika Serikat yang sebelumnya 32% turun menjadi 19% mulai berlaku 7 Agustus.

Kebijakan tarif ini diumumkan AS kepada 92 negara lainnya. Sedangkan tarif 19% yang diperoleh Indonesia merupakan salah satu yang terendah di kawasan Asia Tenggara, kecuali Singapura yang mendapat tarif hanya 10% dari AS.

Namun begitu, untuk sektor besi dan baja masih dikenakan tarif 50%. Karena itu, Edi memastikan negosiasi yang dilakukan Indonesia terkait tarif resiprokal AS masih belum selesai.

“Kita kan belum selesai, masih lanjut,” ujar dia.

Sebelum ini, Direktur Eksekutif Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Harry Warganegara berharap tarif balasan/resiprokal AS untuk produk besi dan baja domestik RI yang saat ini 50% bisa turun, sehingga bisa meningkatkan potensi pasar di negara tersebut.

Tarif yang diterapkan AS terhadap produk besi dan baja domestik yakni sebesar 50%, dan hanya Inggris satu-satunya negara yang mendapat tarif balasan sebesar 25% untuk sektor itu.‎

‎”Dalam next negosiasi dimasukkan besi dan baja walaupun ekspor kita ke AS masih rendah boleh dibilang 70-80 ribu ton saja setahun dibandingkan dengan ekspor kita besi dan baja secara keseluruhan 5 juta ton,” ucap Harry, menutup. []

Exit mobile version