
PeluangNews, Jakarta — Peringatan Hari Kewirausahaan Nasional tahun ini merupakan penghormatan dan kesetaraan terhadap pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta para pengusaha muda, yang telah berkontribusi besar dalam mendorong roda ekonomi nasional.
Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menegaskan bahwa pemerintah hadir bukan hanya dalam bentuk regulasi, tetapi juga perlindungan, pendampingan, dan pengakuan konkret kepada sektor UMKM.
“Momentum Hari Kewirausahaan Nasional adalah simbol penghormatan dan kesetaraan bagi seluruh pelaku usaha, dari bawah hingga menengah. Ini bentuk kasih sayang dari negara,” ujar Maman dalam sambutannya di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Acara yang diinisiasi oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu juga menjadi ajang konsolidasi kekuatan ekonomi nasional. Maman menyebut, kementeriannya akan selalu hadir bersama para pengusaha muda dan UMKM di seluruh Indonesia.
“Kementerian UMKM akan selalu membersamai teman-teman HIPMI dan seluruh pelaku UMKM. Ini bukan hanya seremoni, tapi bentuk konsolidasi kekuatan ekonomi nasional,” lanjutnya.
Menurut Maman, UMKM telah terbukti menjadi tulang punggung perekonomian nasional, termasuk saat pandemi COVID-19. Karena itu, ia mendorong agar Hari Kewirausahaan Nasional terus dijadikan momentum memperkuat solidaritas dan pertumbuhan ekonomi berbasis rakyat.
Dalam kesempatan tersebut, Maman juga mengungkapkan target pemerintah untuk meningkatkan rasio kewirausahaan nasional dari 3,1 persen menjadi 3,2 persen pada akhir 2025. Selain itu, rasio pengusaha yang memiliki karyawan tetap juga ditargetkan meningkat dari 18,99 persen (2024) menjadi 19,40 persen (2025), dan mencapai 23 persen pada 2029.
Untuk mencapai target tersebut, Kementerian UMKM menggencarkan berbagai program akselerasi, seperti pelatihan peningkatan kapasitas, pengembangan manajemen, perluasan akses pasar, inkubasi wirausaha, serta pendampingan berkelanjutan.
“Kami juga fokus pada penataan kartu usaha dan peningkatan daya saing UMKM agar bisa bersaing di pasar domestik maupun global,” ujar Maman.
Tak hanya itu, Kementerian UMKM juga menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Ketenagakerjaan guna mengoptimalkan balai latihan kerja sebagai pusat pengembangan kewirausahaan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk mencapai rasio kewirausahaan nasional sebesar 3,60 persen pada 2029.
Di akhir sambutannya, Maman kembali menegaskan komitmen negara untuk terus mendampingi dan mendukung para pengusaha muda yang tergabung dalam HIPMI maupun pelaku UMKM lainnya.
“Hari Kewirausahaan Nasional ini adalah panggung kesetaraan dan penghargaan kepada para pelaku usaha yang selama ini menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia,” pungkasnya. (Aji)